Selasa, 28 Agustus 2012

ADA SAAT UNTUK DIAM




“Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah … “ ~ Mazmur 46:11

Ada saat-saat yang diperlukan bagi manusia untuk berdiam diri dan menenangkan pikiran. Sebab bila menghadapi persoalan, kita tidak tenang dan hati bergelora, maka sulit bagi kita untuk mengambil tindakan yang tepat.

Berdiam diri, artinya tenang, tidak mengadakan reaksi apapun. Rupanya “tenang” sangat diperlukan dalam hidup ini untuk mencapai tujuan dan doa kita kepada Allah.

Daud mempunyai pengalaman banyak dengan Tuhan. Semua kebaikan dan pertolongan Tuhan dalam hidupnya selalu diingatnya. Ketika berbagai persoalan datang dan bahaya mengancam, Daud tahu bahwa Tuhan pasti memberikan pertolongan pada saat yang tepat. Daud berkata, “tali-tali maut telah meliliti aku, dan kegentaran terhadap dunia orang mati menimpa aku, aku mengalami kesesakan dan kedukaan. – Tetapi aku menyerukan nama TUHAN: “Ya TUHAN, luputkanlah kiranya aku!” (Mazmur 116:3-4).

Dan Daud yakin bahwa Tuhan pasti menolong sebab Tuhan selalu menolongnya di masa yang sudah. Maka diperintahkan jiwanya untuk kembali tenang: “Kembalilah tenang hai jiwaku, sebab TUHAN telah berbuat baik kepadamu” (Mazmur 116:7).

Jadi, dalam menghadapi berbagai masalah, hendaklah kita tenang dan berseru saja kepada Tuhan dengan percaya. Kata Alkitab: “dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu” (Yesaya 30:15b). Dan ketika murud-murid Yesus terkejut dan ketakutan ketika melihat Yesus berjalan di atas air yang disangkanya hantu, maka Yesus pun berkata: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” (Matius 14:27).

Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa, untuk dapat melihat kuasa Tuhan bekerja dalam kehidupan kita yang sedang ketakutan, kita perlu tenang. Tenang menandakan suatu kemantapan hati dan keyakinan bahwa Tuhan sanggup melakukan segala perkara bagi kita. Dan dalam mengharapkan mujizat Tuhan, kita tidak boleh bimbang, “ sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya” (Yakobus 1:8).

Penguasaan diri dan tenang dalam setiap perkara sangat diperlukan, agar kita dapat fokus untuk berdoa. Petrus berkata: “Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.” (1 Petrus 4:7).

Jika kita yakin Tuhan sebagai Penolong, maka sekalipun bumi berubah dan gunung-gunung bergoyang, kita tidak akan takut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar