Senin, 05 November 2012

IKAN DI AKUARIUM

Seekor ikan muda yg enerjik sd merenungi nasibnya:
“Oh, alangkah bahagianya aku,
jikalau aku bisa berjalan-jalan seperti manusia.
Alangkah enaknya itu tikus, semut dan kecoa
Bisa berlari kesana-kemari dengan bebas & leluasa.
Sedangkan aku, betapa menyedihkannya diriku.
Hidup di dalam air akuarium yg sangat sempit,
aktivitas itu-itu melulu, membosankan.
Tidak ada variasi kehidupan;
Dan lingkunganku hanyalah sebatas air di akuarium.
aku ingin variasi hidup; aku ingin bebas;
aku tidak mau terkukung selamanya di akuarium ini !”

Lalu si ikan muda itu dengan segenap kekuatannya
meloncat dari air di akuarium…
“Hiaaaattt…..blug…” mk terhempaslah ikan itu
dari akuarium, menggelepar di lantai,
dan tak lama kemudian: MATI !

Demikianlah kiranya dengan kehidupan IMAN KRISTEN.
Tuhan telah menyediakan lingkungan yg baik bg iman Kristen
agar tetap hidup dan bertumbuh,
yaitu berupa “Gereja”, persekutuan orang2 yg percaya kpd Tuhan Yesus.
Di dalam lingkungan Jemaat inilah,
Tuhan memberikan makanan rohani & air kehidupan
yaitu Firman Allah bagi umatNya.
Di tengah persekutuan Jemaat inilah,
hubungan antar anggota terjalin untuk saling menguatkan, menghibur
dan bertolong-tolongan menanggung beban.
Melalui persekutuan ibadah Jemaat itulah,
Iman Kristen dapat bertumbuh & saling membangun.

Jikalau ada pandangan & sikap orang beriman
yg menjauhkan diri dari pertemuan/persekutuan ibadah Kristiani,
yg mrs bhw hidup dlm persekutuan gerajawi itu membosankan
tidak perlu dan tidak ada gunanya;
karena ingin mencari variasi hidup yg lebih gegap-gempita;
Mungkin hal itu analog dengan keputusan ikan muda di akuarium.
(Yang saya maksudkan adalah IMAN-nya, dan bukan orangnya) :
akan “menggelepar dan akhirnya: MATI !”
Yang membedakannya, adlh soal waktu;
Kalau ikan di lantai, hanya perlu waktu bbrp menit;
Sedang iman seseorang butuh waktu bbrp tahun
dlm proses kematiannya.

“Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk
beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!" (Yosua 24:15).

Bertempur "MELAWAN" Nasib

Baca : Kejadian 2:15; 3:23; 27:40; 1 Tes 2:9

Seorang pemuda pengangguran, ketika ditanya tentang alasannya mengapa ia tidak bekerja, dengan enteng ia menjawab, “Ya, inilah nasib saya. Saya orang nggak punya, tidak ada uang untuk menyuap. Saya orang desa, tidak ada koneksi di tempat tempat kerja. Ya beginilah nasib orang miskin.”

Ada juga seorang pengamen yang melantunkan lagu karangannnya sendiri, yang senada “dengan jawaban pemuda diatas.” Selain kalimatnya berbunyi demikian, “bapak-bapak, ibu-ibu, mas-mas, mbak-mbak, perhatikanlah nasib kami. Di sini kami hanya bisa menjual suara untuk mendapatkan sesuap nasi. Daripada menodong atau merampok, lebih baik cuap-cuap di sini." Jawaban pemuda dan kalimat dari lagu pengamen tersebut, mungkin juga benar, artinya bahwa mereka memang berasal dari keluarga tidak mampu. Hanya saja, muncul pertanyaan dalam benak saya, “Apakah nasib mereka tidak bisa berubah? Apakah ungkapan-ungkapan itu hanya bermaksud menutupi ketidaktekunan mereka dalam berusaha? Atau mungkinkah mereka berpegang pada ajaran fatalisme?" Fatalisme adalah suatu doktrin yang mengajarkan bahwa keadaan atau perbuatan seseorang sudah dipastikan lebih dahulu oleh nasib (fatum). Manusia tidak dapat atau tidak akan berhasil mengubah jalannya, keadaan, atau perbuatannya, walaupun ia atau orang lain berusaha ke arah itu. Pertanyaan-pertanyaan di atas, kalau dilontarkan kepada mereka, hanya mereka yang tahu jawabannya, karena hanya mereka sendiri dan Tuhan yang mengetahui isi hati mereka.

Kita tidak bisa menilai secara subjektif tentang sikap orang-orang seperti yang disebutkan di atas, tetapi sebagai orang percaya kita harus memperhatikan apa yang dikatakan alkitab. Dalam Kejadian 27:40 dikatakan, “Engkau akan hidup dari pedangmu dan engkau akan menjadi hamba adikmu. Tetapi akan terjadi kelak, apabila engkau berusaha sungguh-sungguh, maka engkau akan melemparkan kuk itu dari tengkukmu.”

Ayat itu jelas bebicara tentang “nasib” yang akan dialami Esau, dan juga berbicara tentang perubahan “nasib” tersebut. Kata-kata kunci dari ayat di atas adalah “apabila engkau berusaha sungguh-sungguh”. Itu berarti bahwa Esau tidak boleh menyerah pada “nasib”. Orang yang menyerah pada “nasib” adalah orang yang tidak akan pernah berhasil dalam hidupnya!

Mari kita memperhatikan hidup kita, mungkin kita memang berasal dari keluarga yang tidak mampu, mungkin kita berasal dari desa terpencil, tetapi hal itu janganlah kita jadikan alasan agar kita tidak berusaha. Kita tidak boleh menyerah pada “nasib”, kita harus “melawan nasib” itu. Justru kalau latar belakang kita seperti itu dan karena kita berusaha lalu berhasil, maka orang akan melihat karya Tuhan sungguh nyata dalam hidup kita. Kita tidak menjadi batu sandungan, tetapi kita akan menjadi berkat. Berusahalah, jangan menyerah pada nasib.

DOA: "Tuhan, aku bersyukur dilahirkan dalam keadaan apapun dan di dalam keluargaku sekarang ini. Aku yakin bahwa di tanganMu ada masa depan yang cerah, oleh sebab itu tolonglah aku dalam berusaha untuk mencapainya. Dalam nama Yesus aku bersyukur dan berdoa. Amin."

MENYERAH PADA NASIB MEMBUKA JALAN PADA PENDERITAAN


Sumber :
Linda Lesmana

APAKAH ROH JAHAT DAPAT MERASUKI ORANG KRISTEN ? (Bagian 1)

Di waktu Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, maka roh manusia putus hubungannya dengan Tuhan. Tetapi dengan pengorbanan yang Tuhan Yesus telah lakukan, maka manusia dapat berhubungan kembali dengan Tuhan. Roh manusia yang tadinya mati secara rohani menjadi dapat berhubungan kembali dengan Tuhan.

Melalui rohnya manusia mempunyai kesadaran akan adanya Tuhan, dapat berkomunikasi dengan Tuhan. Pada saat kita menyembah, berdoa dan membaca Firman Tuhan, roh kita dibangun dan bertumbuh. Tetapi tidak demikian dengan tubuh dan jiwa. Tubuh dan jiwa tetap terbuka terhadap serangan-serangan roh-roh jahat.

Di dalam jiwa terdapat pikiran, kehendak dan emosi kita, roh-roh jahat menyerang, menekan dan mempengaruhi kita melalui pikiran, kehendak dan emosi kita.
Ini artinya orang kristen yang telah lahir baru tidak akan terlepas dari pencobaan. Kita akan dicobai untuk berbuat dosa. Bila kita menolak pencobaan, roh-roh jahat ini tidak berhak mengikatkan diri mereka kepada jiwa kita.

Akan tetapi apabila kita mengijinkan dan memenuhi pikiran, kehendak dan emosi kita dengan dengan tindakan-tindakan berdosa, serta hidup dengan nafsu kedagingan, maka kita membuka pintu bagi roh-roh jahat.

Roh jahat tidak hanya mengikatkan diri mereka pada jiwa kita, tetapi juga menggunakan tubuh kita untuk melakukan keinginan-keinginan mereka berbuat dosa. Contohnya adalah roh percabulan dan perjinahan, roh-roh jahat ini akan menggunakan tubuh manusia untuk berbuat jinah. Contoh lainnya adalah roh perbudakan.....Roh jahat ini bertanggung jawab untuk segala jenis kecanduan. Bila alkohol, obat-obatan terlarang, rokok, pornografi menjadi suatu kecanduan (artinya harus melakukan hal itu setiap hari) maka roh perbudakan telah membuat bentengnya.

Karena itulah saat orang Kristen lahir baru membuka pikirannya pada tindakan-tindakan berdosa, ia telah membuka pintu untuk masuknya roh-roh jahat. Pada saat kita menyerah kepada dosa, kita telah menjadikan diri kita mitra bagi siasat roh-roh jahat. Roh-roh jahat mempunyai hak untuk masuk ke dalam tubuh dan jiwa kita, karena kita yang mengundang mereka melalui tindakan-tindakan kita yang berdosa.

Tuhan memberikan kehendak bebas kepada semua manusia atau Tuhan memberikan hak untuk membuat pilihan-pilihan. Begitu kita diselamatkan, kuasa untuk memilih tersebut tidak diambil dari kita. Artinya meskipun setelah pertobatan, kita masih memiliki kuasa atau kehendak untuk memilih tindakan yang tidak kudus atau jahat. Bila tindakan-tindakan ini kita lakukan secara terus menerus maka kita telah membuka pintu atau membuat celah untuk masuknya roh-roh jahat bekerja dalam kehidupan kita.

Itulah sebabnya Alkitab mengatakan hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan dapat mengikuti keinginan daging, tetpai yang terjadi sekarang ini ialah banyak orang kristen yang mendukakan Roh Kudus sehingga yang datang kepada kita ialah roh-roh jahat dan Roh Kudus pergi meninggalkan kita....
Hal-hal apa saja yang dapat membuat kita didiami oleh roh jahat akan saya jelaskan dalam tulisan berikutnya.



Sumber :
Ev Nelson Samosir

Rabu, 03 Oktober 2012

W A N I T A

Mengapa wanita MENANGIS..?

TUHAN menjawab..
"Karena wanita itu UNIK..!
AKU ciptakan sebagai sosok yang ISTIMEWA..!"

"AKU kuatkan BAHUNYA..
..untuk MENJAGA anak-anaknya..!"

"AKU lembutkan HATINYA..
..untuk MEMBERI rasa aman..!"

"AKU kuatkan RAHIMNYA..
..untuk MENYIMPAN benih manusia..!"

"AKU teguhkan PRIBADINYA..
..untuk terus BERJUANG..
Saat yang lainnya MENYERAH..!"

"AKU beri NALURI KUAT..
..untuk MENCINTAI anak-anaknya..
Dalam keadaan apapun..!"

"AKU kuatkan BATINNYA..
..untuk MENYAYANGI walau disakiti..
Oleh orang yang MENYAYANGINYA..!"

"Namun..
Jika suatu saat nanti..
Ia MENANGIS..
Itu karena AKU beri dia AIRMATA..
Untuk MEMBASUH luka BATIN..
Dan memberi KEKUATAN BARU..!"






Sumber : Pesona Doa

Belajar Dari Kisah Seorang Pengemis Tua

Ada seorang pengemis tua yang setiap hari pekerjaannya hanya mengemis dan hasilnya hanya cukup untuk makan bahkan kadang hanya untuk makan sekali dalam sehari.

Sementara itu ada Dokter Muda yang setiap hari melewatinya dan selalu memberi uang pada Pengemis karena merasa IBA.

Sering terpikir oleh sang Pengemis,alangkah enaknya orang yang hidup berkecukupan seperti Dokter Muda itu,selain kaya,mereka bisa bantu banyak orang yang membutuhkan Pertolongan.

Suatu hari sang Dokter lewat dan mendapati si Pengemis sedang terbaring,sang Dokterpun coba menghampirinya, tetapi alangkah kaget karena si Pengemis Tua ternyata sudah meninggal Dunia.

Ada yang menarik perhatian sang Dokter Muda dari PENINGGALAN si Pengemis Tua yaitu mangkuk kotor dan kumal yang selalu dipakai Pengemis utk mengemis setiap harinya. Sang Dokter Muda mengambil dan membawa mangkuk itu ke seorang Ahli Arkeologi dan ternyata mangkok tersebut sudah berusia ratusan tahun dan SANGAT LANGKA dari Dinasti Tang dan Jika dijual,HARGANYA bisa untuk beli beberapa buah RUMAH MEWAH dan makanan berlimpah.

Hikmah yang kita petik ;
Kadang kita terlalu SIBUK mencari PELUANG disana sini Tak tentu ARAH Penuh Umpatan dan IRI Hati tetapi ternyata Peluang itu sebenarnya ada DI DEKAT kita tanpa di sadari...

Bersyukurlah selalu,Jika apa yang kita Cari Belum TERCAPAI,Maka CINTAILAH apa yang Kita MILIKI saat ini. Sesungguhnya KEBAHAGIAAN Itu tergantung HATI KITA...
Apa pun yang Kita Miliki Meski Gunung dan Samudra Sungguh TIADA berarti Jika Hanya Melihat dengan Tanpa Syukur di Hati...

"Rumput Tetangga Lebih Hijau" Itulah Fatamorgana Kehidupan...
Maka itu Bersyukurlah selalu Niscaya Hati kita kan Dilapangkan dengan Berjuta Nikmat tak terhingga...

  Tuhan Yesus memberkati....

Jika TUHAN dipandang BESAR

Jika TUHAN dipandang BESAR.....Maka Masalah menjadi KECIL
Jika TUHAN dipandang BESAR.....Maka Laut Merah Jadi Terbelah
Jika TUHAN dipandang BESAR.....Maka Kuasa-Kuasa Gelap Gemetar, Takut dan Lari
Jika TUHAN dipandang BESAR.....Maka Penyakit-Penyakit Akan Hilang
Jika TUHAN dipandang BESAR.....Maka Gunung-gunung Dipindahkan ke Lautan
Jika TUHAN dipandang BESAR.....Maka Belenggu-Belenggu Akan Diputuskan
Jika TUHAN dipandang BESAR.....Maka Kegelapan Dilenyapkan Oleh Terang
Jika TUHAN dipandang BESAR.....Maka Jawaban Datang Dengan Mudah
Jika TUHAN dipandang BESAR.....Maka Kebingungan Terangkat dan Petunjuk Datang
Jika TUHAN dipandang BESAR.....Maka Orang Kristen yang Paling Lemah Menjadi Kuat
Jika TUHAN dipandang BESAR.....Maka Batu di Padang Gurun Dapat Memancarkan Air
Jika TUHAN dipandang BESAR.....Maka Janda-Janda dan Anak Yatim Terlindungi
Jika TUHAN dipandang BESAR.....Maka Maut Kehilangan Sengatnya
Jika TUHAN dipandang BESAR.....Maka Berhala-Berhala Roboh
Jika TUHAN dipandang BESAR.....Maka Tembok-tembok Akan Runtuh
Jika TUHAN dipandang BESAR.....Maka Badai Hidup Akan Reda
Jika TUHAN dipandang BESAR.....Maka Tidak Ada Musuh yang Dapat Melawan

Saudara yang Kristus kasihi...Dimanakah kita menempatkan TUHAN selama ini...TUHAN yang Besar atau TUHAN yang Tidak Berdaya....Tuhan yang Maha Kuasa atau Tuhan yang Terbatas....

Tuhan tidak bisa bekerja didalam diri kita apabila kita tidak percaya terhadapNYA, seperti kata Alkitab ....., “Karena mereka tidak percaya, tidak banyak mukjizat diadakan-Nya di situ.” (Mat. 13:58)

“Sesungguhnya aku tahu, bahwa TUHAN itu maha besar dan Tuhan kita itu melebihi segala allah. (Mazmur 135:5)

JANGAN LUPAKAN TUHAN ALLAHMU !!!

Betapa mudahnya kita melupakan apa yang Tuhan kerjakan bagi kita.
Kita lupa.....bagaimana DIA menyelamatkan kita dan melepaskan kita dari maut
Kita Lupa...bagaimana DIA melepaskan kita dari kecanduan kita
Kita lupa.....bagaimana DIA menyembuhkan penyakit kita
Kita lupa.....bagaimana DIA mengangkat kita dari kehidupan yang hina
Kita lupa.....bagaimana DIA membuat mujizat-mujizat dalam kehidupan kita
Kita lupa.....bagaimana kemurahan kasihNYA
Kita lupa.....bagaimana DIA melupakan kesalahan dan pelanggaran kita
Kita lupa.....bagaimana DIA memberikan kita suami/istri yang baik dan anak-anak bagi kita
Kita lupa.....bagaimana DIA menolong kita dalam kesesakan
Kita lupa.....bagaimana DIA melepaskan kita dari segala kesulitan kita
Kita lupa.....atas segala harta benda yang telah DIA berikan pada kita
Kita lupa.....janji-janji/nazar yang kita ucapkan padaNYA disaat kesusahan kita

Sobat  .....di hari yang baru ini marilah kita mengingat kembali....apa yang telah Tuhan perbuat dalam kehidupan kita dan keluarga kita....Marilah kita mengubah jalan-jalan kita dan mengarahkan pandangan pada kebesaran dan kebaikanNYA. Mari kita renungkan kuasaNYA dan keagunganNYA yang mempesona. Beritakanlah segala perbuatanNYA yang ajaib, yang pernah kita terima. Ingatkan diri kita akan siapa yang kita layani.......TUHAN SEMESTA ALAM.

“Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidupmu. Beritahukanlah kepada anak-anakmu dan kepada cucu cicitmu semuanya itu” (Ulangan 4:9)

Lembah Kekelaman

Lembah kekelaman seringkali terjadi pada saat kita mulai ragu. Persoalan hidup dapat dengan mudah membayangi iman kita. Masalah-masalah seperti kematian orang yang dikasihi, tragedi, kesulitan keuangan, kejatuhan hamba Tuhan yang disukai, di pecat dari pekerjaan, di vonis menderita penyakit yang berat oleh dokter, mengalami musibah, kecelakaan yang menghancurkan hidup kita, keretakan dalam rumah tangga, pasangan yang tidak setia. Semua itu dapat menyeret kita ke dalam lembah kekelaman.

Di dalam lembah kekelaman ini, semuanya menjadi tidak jelas......terang dan kegelapan bercampur baur, iman dan ketidak percayaan berperang. Di lembah mengerikan inilah iman kita bisa goyah, dan kita berhadapan langsung dengan kelemahan moral kita. Di lembah kekelaman inilah bisikan iblis terdengar begitu nyaring terdengar di telinga kita. Iblis berkata, “Dimanakah Allahmu ??? Allahmu tidak sanggup menolongmu ??? Allahmu tidak mau menolongmu ??? Allahmu tidak mencintaimu Ialah penyebab semua masalah ini ???”

Disaat melewati lembah kekelaman ini, kita harus memandang keatas dan tidak menoleh kebelakang. Kita harus bersandar padaNYA...kekuatan DIAlah yang memampukan kita.....bukan kekuatan kita. Kita harus menutup telinga kita terhadap perkataan iblis dan katakanlah kepadanya, “enyahlah engkau puntung yang ditarik dari api...roh-roh yang miskin dan hina...Allahku selalu besertaku, IA tidak pernah membiarkan aku seorang diri”

Kita harus percaya bahwa Tuhan sedang berkarya bagi kita dan sedang menyusun rencana untuk menyelamatkan kita. Kita harus berkata, “aku tidak takut bahaya, sebab gada dan tongkatMu itulah yang menghibur aku”. Iman......bukanlah percaya bahwa kita bisa mengeluarkan diri dari lembah ini; Iman......percaya bahwa Dia sanggup melepaskan kita..... Bukan kepercayaan diri yang mengatasi angin dan ombak, tetapi iman didalam Tuhanlah yang mengatasi angin dan ombak.

Pada saat kita berserah dan percaya padaNya, pada saat itulah Tuhan melawat kita dan menyelamatkan kita. Kalau kita mau berseru kepadaNya dengan segenap hati. GadaNya dan tongkatnya akan menghibur kita. Dia akan menyediakan makanan bagi kita di hadapan musuh-musuh kita dan mengurapi kita dengan minyak baru.

"Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?

Jumat, 07 September 2012

PELAJARAN DARI SEBUAH KESOMBONGAN

Seorang Ibu Sangat Gembira Ketika Menerima Telegram Dari Anaknya Yang Telah Bertahun-Tahun Menghilang. Apalagi Ia Adalah Anak Satu-Satunya. Maklumlah Anak Tersebut Pergi Ditugaskan Perang Ke Vietnam Pada 4 Tahun Yang Lampau Dan Sejak 3 Tahun Yang Terakhir, Orang Tuanya Tidak Pernah Menerima Kabar Lagi Dari Putera Tunggalnya Tersebut. Sehingga Diduga Bahwa Anaknya Gugur Dimedan Perang. Anda Bisa Membayangkan Betapa Bahagianya Perasaan Ibu Tersebut. Dalam Telegram Tersebut Tercantum Bahwa Anaknya Akan Pulang Besok.

Esok Harinya Telah Disiapkan Segalanya Untuk Menyambut Kedatangan Putera Tunggal Kesayangannya, Bahkan Pada Malam Harinya Akan Diadakan Pesta Khusus Untuk Dia, Dimana Seluruh Anggota Keluarga Maupun Rekan-Rekan Bisnis Dari Suaminya Diundang Semua. Maklumlah Suaminya Adalah Direktur Bank Besar Yang Terkenal Diseluruh Ibukota.
Siang Harinya Si Ibu Menerima Telepon Dari Anaknya Yang Sudah Berada Di Airport.
Si Anak: “Bu Bolehkah Saya Membawa Kawan Baik Saya?”
Ibu: “Oh Sudah Tentu, Rumah Kita Cuma Besar Dan Kamarpun Cukup Banyak, Bawa Saja, Jangan Segan-Segan Bawalah!”
Si Anak: “Tetapi Kawan Saya Adalah Seorang Cacat, Karena Korban Perang Di Vietnam.”
Ibu: “……Oooh Tidak Jadi Masalah, Bolehkah Saya Tahu, Bagian Mana Yang Cacat?” – Nada Suaranya Sudah Agak Menurun
Si Anak: “Ia Kehilangan Tangan Kanan Dan Kedua Kakinya!”
Si Ibu Dengan Nada Agak Terpaksa, Karena Si Ibu Tidak Mau Mengecewakan Anaknya: “Asal Hanya Untuk Beberapa Hari Saja, Saya Kira Tidak Jadi Masalah..”
Si Anak: “…Tetapi Masih Ada Satu Hal Lagi Yang Harus Saya Ceritakan Sama Ibu, Kawan Saya Itu Wajahnya Juga Rusak.. Begitu Juga Kulitnya, Karena Sebagian Besar Hangus Terbakar, Maklumlah Pada Saat Ia Mau Menolong Kawannya Ia Menginjak Ranjau, Sehingga Bukan Tangan Dan Kakinya Saja Yang Hancur Melainkan Seluruh Wajah Dan Tubuhnya Turut Terbakar!”
Si Ibu Dengan Nada Kecewa Dan Kesal: “Nak, Lain Kali Saja Kawanmu Itu Diundang Ke Rumah Kita, Untuk Sementara Suruh Saja Tinggal Di Hotel, Kalau Perlu Biar Ibu Yang Bayar Nanti Biaya Penginapannya..”
Si Anak: “…Tetap Ia Adalah Kawan Baik Saya Bu, Saya Tidak Ingin Pisah Dari Dia!”
Si Ibu: “Coba Renungkan Nak, Ayah Kamu Adalah Seorang Konglomerat Yang Ternama Dan Kita Sering Kedatangan Tamu Para Pejabat Tinggi Maupun Orang-Orang Penting Yang Berkunjung Ke Rumah Kita, Apalagi Nanti Malam Kita Akan Mengadakan Perjamuan Malam Bahkan Akan Dihadiri Oleh Seorang Menteri, Apa Kata Mereka Apabila Mereka Nanti Melihat Seorang Anak Dengan Tubuh Yang Cacat Dan Wajah Yang Rusak.
Bagaimana Pandangan Umum Dan Bagaimana Lingkungan Bisa Menerima Kita Nanti? Apakah Tidak Akan Menurunkan Martabat Kita Bahkan Jangan-Jangan Nanti Bisa Merusak Citra Binis Usaha Dari Ayahmu Nanti.”
Tanpa Ada Jawaban Lebih Lanjut Dari Anaknya Telepon Diputuskan Dan Ditutup.
Orang Tua Dari Kedua Anak Tersebut Maupun Para Tamu Menunggu Hingga Jauh Malam Ternyata Anak Tersebut Tidak Pulang, Ibunya Mengira Anaknya Marah, Karena Tersinggung, Disebabkan Temannya Tidak Boleh Datang Berkunjung Ke Rumah Mereka.
Jam Tiga Subuh Pagi, Mereka Mendapat Telepon Dari Rumah Sakit, Agar Mereka Segera Datang Ke Sana, Karena Harus Mengidetifitaskan Mayat Dari Orang Yang Bunuh Diri. Mayat Dari Seorang Pemuda Bekas Tentara Vietnam, Yang Telah Kehilangan Tangan Dan Kedua Kakinya Dan Wajahnyapun Telah Rusak Karena Kebakar. Tadinya Mereka Mengira Bahwa Itu Adalah Tubuh Dari Teman Anaknya, Tetapi Kenyataannya Pemuda Tersebut Adalah Anaknya Sendiri! Untuk Membela Nama Dan Status Akhirnya Mereka Kehilangan Putera Tunggalnya!

Tidak Mudah Untuk Menerima Seseorang Dengan Segala Kekurangannya. Akui Saja, Tidak Ada Manusia Yang Sempurna. Apakah Kita Mau Berkawan Dengan Para Pendosa, Dengan Kehidupan Hina Dan Kotor ?
Tuhan Mau Menerima Siapapun Yang Datang Kepadanya, Mengapa Kita Manusia, Yang Derajatnya Lebih Rendah Dari Tuhan, Seakan Menolak Segala Kekurangan Manusia Lain ?
 
 
 
Sumber : https://www.facebook.com/daniel.iswahyudi/posts/4175330112912?notif_t=feed_comment_reply

Selasa, 28 Agustus 2012

BELAJAR DARI PERWIRA KAPERNAUM

Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: "Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya." Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya." - Matius 8:13

Ketika kita atau salah seorang keluarga kita sedang sakit atau perlu didoakan, cukupkah kita minta didoakan jarak jauh? Ada banyak orang yang merasa kurang afdol jika hanya didoakan jarak jauh. Kalau tidak datang langsung, tumpang tangan, dijamah, mujizat rasanya tidak akan bisa terjadi. Kalau bukan oleh pendeta yang top kesembuhan rasanya tidak mungkin terjadi. Kesembuhan atau mujizat lainnya menjadi bukan berasal dari Tuhan, namun tergantung dari manusianya, pendetanya. Ini adalah pola pikir yang sudah menyimpang. Kita bisa belajar dari kisah seorang perwira Kapernaum yang mendatangi Yesus.

Mari kita baca Matius 8:5-13. Di sana dikisahkan ketika Yesus memasuki Kapernaum, ada seorang perwira yang menjumpaiNya. Si perwira ternyata ingin minta tolong atas nama salah seorang pelayannya yang saat itu terbaring di rumah karena lumpuh. "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita." (Matius 8:6). Mendengar hal itu, Yesus pun menjawab "Aku akan datang menyembuhkannya." (ayat 7).

Bayangkan jika kita ada di posisi sang perwira Kapernaum, apa reaksi kita? Mungkin kita akan berteriak kegirangan, menarik tangan Yesus untuk secepatnya mendatangi rumah kita, menumpang tangan atas si pelayan, mendoakannya langsung di tempat bahkan mungkin menahan Yesus di sana hingga mujizat terjadi. Tapi lihatlah apa reaksi perwira Kapernaum. Tetapi jawab perwira itu kepada Yesus : "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh." (ayat 8).

Iman si perwira begitu luar biasa. Dia ternyata percaya bahwa Tuhan punya kuasa yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Mujizat bukan terjadi semata-mata akibat perjumpaan langsung, jamahan, tumpang tangan atau apapun yang dilakukan orang, namun semua itu adalah berasal dari Tuhan. Artinya, kapanpun, dimanapun, dengan cara apapun, mujizat itu bisa terjadi, karena sekali lagi, kuasa Tuhan berada di atas segalanya dan tidak terbatas oleh apapun.

Kembali pada kisah perwira Kapernaum, iman perwira itu membuat Yesus kagum. Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: "Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya." Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya. (ayat 13).

Lewat sepatah kata, Yesus sanggup menyembuhkan orang yang sedang tergeletak jauh di sana. Sang Perwira percaya itu, dan itulah yang terjadi, sesuai apa yang ia percayai. Inilah bentuk iman yang mampu menyaksikan turunnya mujizat Tuhan. Iman mampu membuat perbedaan.

Penulis Ibrani menulis demikian: "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." (Ibrani 11:1).
Dan Yesus berkata: "Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." (Yohanes 20:29b).

Meski kita belum melihatnya, seperti halnya perwira Kapernaum yang saat itu masih jauh dari rumahnya dan belum mengetahui apakah hambanya sudah sembuh saat itu juga atau belum, namun imannya membuatnya yakin bahwa itu telah terjadi meski belum melihat langsung. Dalam ayat 13 tadi kita bisa membaca apa yang terjadi. Ya, hambanya memang sembuh saat itu juga!

Iman yang teguh akan membuat kita bisa menerima berkat dan mujizat Tuhan. Bukan atas kehebatan manusia, melainkan iman akan Kristus-lah yang menyelamatkan.

Ingatlah apa yang dikatakan Yesus: "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barang siapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu." (Markus 11:23-24).

Percaya dalam iman yang teguh, maka kita akan menerima. Kemudian ingatlah bahwa semua itu haruslah sesuai dengan kehendak-Nya, bukan kehendak kita. "Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya." (1 Yohanes 5:14-15). Itu janji Tuhan dan kita tahu janji Tuhan itu "ya dan amin".

Belajar dari iman perwira Kapernaum hari ini, milikilah iman yang sungguh-sungguh, dan percayalah sepenuhnya pada Tuhan. Jangan menggantungkan diri kepada sosok manusia yang terbatas, tapi berpeganglah pada Tuhan yang punya kuasa di atas segalanya.

"Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya."

MISKIN DI HADAPAN TUHAN

"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga" (Matius 5:3)

Sudah terlalu sering kita mendengar kalimat "money can't buy happiness". Dalam perjalanan hidup kita, sering kali kita menjumpai kehancuran dan keretakan rumah tangga, justru ketika kemakmuran mencapai puncaknya. Selidik punya selidik, ketika uang tidak lagi menjadi problem, manusia cenderung mempergunakan uang mereka untuk hal-hal yang mendatangkan dosa. Mungkin, kalau kita jujur, banyak dari kita yang meluangkan waktu untuk berdoa lebih banyak ketika kita ditimpa masalah, daripada saat kita mendapat berkat dan menikmati kelimpahan. Ada banyak cerdik dan orang kaya, rasa-rasanya mereka tidak mungkin kekurangan apapun, tetapi batinnya menderita dan tidak bahagia. Disisi lain, ada banyak orang miskin dan hidup pas-pasan, tetapi jiwa mereka dipenuhi sukacita. Tapi apakah semua orang kaya pasti menderita, dan orang miskin pasti bahagia? Tidak juga kan? Saya lalu sampai pada satu asumsi, bahwa apapun yg kita usahakan itu tidak akan bisa mendatangkan kebahagiaan yang sebenarnya, karena kebahagiaan sejati itu hanya ada di dalam mereka yang hidup di dalam Tuhan. Artinya, kaya atau miskin, selama ada Roh Allah menyala di dalam hidup kita, kita akan merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya dan kedamaian yang abadi.

Injil Matius 5 ini bercerita tentang pengajaran Yesus kepada murid-muridNya, di atas bukit mengenai jalan menuju bahagia. Orang yang miskin ini disebutkan paling awal bukan tanpa sebab. Kemiskinan di sini, bukan diartikan kepada hal materiel, tetapi lebih kepada rohani. Dalam artian, apabila kita tetap merasa "miskin" dan ingin memperoleh lebih banyak lagi kekayaan rohani, kita akan senantiasa mencari Tuhan. Miskin, yang diartikan sebagai rasa rendah hati, tidak berlebihan dan selalu haus akan Tuhan.

Di dalam injil disebutkan bahwa Yesus mengajarkan kepada murid-muridNya di ATAS bukit.. ini berbicara mengenai suatu level tertentu, di mana kita bisa menikmati berbagai berkat yang dicurahkan dari atas, tentunya dengan 9 syarat yang selanjutnya disebutkan Yesus Kristus satu persatu.

Pertanyaannya sekarang, apabila kita diberkati secara berlimpah, sanggupkah kita untuk tetap hidup "miskin" dan mencari lebih lagi kekayaan rohani dari Tuhan? dan pertanyaan lain, apabila kita belum mampu hidup layak, sanggupkah kita untuk tetap bersyukur dan mencari Tuhan? Ingat, Tuhan selalu mencukupi tepat pada waktunya, asal kita melakukan kewajiban kita. Jadi poin nya di sini adalah, kaya atau miskin, selama kita hidup dalam Tuhan, dan berusaha terus naik hingga suatu level tertentu seperti di "atas" bukit, berbagai mukjizat, berkat, dan malah kunci kerajaan surga, semua itu bukan hal mustahil bagi kita.

Kemiskinan membuat kita semakin giat berusaha, lakukan itu buat Tuhan, dan biarkan Dia bekerja dalam hidup kita.

B E R B U A H

Setiap ranting ... dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah (Yohanes 15:2)

Apa yang paling dinanti-nantikan oleh seorang pengusaha kebun anggur? Buah! Tak ada yang lain! Tidak ada pengusaha yang menanam anggur hanya sebagai tanaman hias. Pengusaha tidak mengharap tanaman anggurnya berdaun lebat, beranting banyak dan memiliki bentuk indah, tetapi tidak berbuah.

Dalam Yohanes 15:1-8, di sana Yesus berkata berulang kali bahwa Dia adalah pokok anggur dan kita ini carang-carang-Nya. Pengusaha kebun anggur yakni Bapa di surga, hanya mencari satu hal yang terpenting dari hidup kita, yakni kehidupan yang berbuah! Sebagai carang dan menjadi bagian dari tanaman anggur, kita dituntut untuk berbuah.

Sayangnya, kita kerap tidak berorientasi pada kekristenan yang menghasilkan buah. Kita lebih suka menciptakan tanaman anggur yang memiliki bentuk indah, layaknya tanaman hias. Kerajinan kita di gereja bisa membuat banyak orang kagum. Pelayanan kita di gereja juga bisa membuat banyak orang salut. Belum lagi bahasa rohani yang kita pakai sangat alkitabiah. Sungguh, tanaman anggur yang tampak indah. Berdaun lebat dan memiliki penampilan yang membanggakan! Sayang, tanaman anggur yang indah belum tentu menghasilkan buah.

Dengan kekristenan seperti ini, sia-sia seseorang mengikut Yesus. Tuhan lebih memperhatikan, adakah kita selama menjadi pengikut-Nya, menghasilkan buah? Adakah mulut dan sikap kita sehari-hari memuliakan Tuhan dan memberkati sesama? Adakah hidup kita menjadi kesaksian nyata berjalan bersama Kristus? Adakah jiwa-jiwa yang kita bimbing dengan kasih untuk mengenal dan setia kepada Kristus?

YANG TERPENTING DARI TANAMAN ANGGUR BUKAN PENAMPILANNYA MELAINKAN BUAH-BUAHNYA!


GOD bless U

Manakah Yang Engkau Pilih, KEKERASAN Atau WIBAWA IllAHI ?


Percayalah maka engkau akan memiliki wibawa Illahi, itu sudah cukup bagimu, Tuhan tidak menghendaki engkau memiliki kekerasan tapi wibawa Illahi itulah yang perlu. Apakah engkau yakin dengan adanya kekerasan segala sesuatunya itu dapat engkau selesaikan? Wibawa Illahi tidak akan engkau miliki jika engkau tidak dipenuhi oleh Roh Tuhan.

Bagaimanakah sikap Tuhan di saat menghadapi orang yang berdosa?
Dia tidak pernah menggunakan kekerasan, tetapi dalam menghadapi seorang pendosa Tuhan menghadapi dengan kasihNya yang telah dipenuhi wibawa keIllahianNya sehingga itulah yang akan sanggup mengubahkan seorang pendosa untuk mereka bertobat.

Tetapi engkau tidak dapat menunjukkan kewibawaan Illahi ini dengan sikap kerasmu…, janganlah engkau sombong. Sebagaimana dengan pribadi Yakub dikatakan bahwa dia telah mengalami kemenangan justru di saat dia mengalami keadaan yang benar-benar hancur, karena Tuhan telah memukul dia untuk dia tidak lagi memiliki kekerasan dalam kehidupannya tetapi apakah dia kalah? Tidak….. terlalu banyak teladan yang telah Tuhan berikan kepadamu, tetapi semua tergantung responmu.

Di saat engkau menerima kepercayaan yang daripada Tuhan, terimalah segala sesuatunya sehingga  engkau tidak memiliki waktu lagi untuk engkau menilai sekelilingmu, tetapi saatnya engkau memperhatikan mereka dengan kekudusan karena engkau memiliki kerinduan untuk sekelilingmu ini dapat bertumbuh dan memuliakan Tuhan.

Jadilah engkau pribadi yang pandai didalam Tuhan, sehingga engkau tidak menyesal kalau sekali waktu sumber Tuhan ini seolah-olah Tuhan tutup, tetapi engkau telah dapat mencari lubang yang lain untuk sumber itu tidak berhenti mengalirkan padamu….

GOD BLESS U

Sumber : Pohon Persekutuan

Tugasmu ... Tapi Jangan .

BAPA kami...
yang berada didalam Kerajaan Sorga
adalah Sumber dari Kebenaran itu!

Manusia diberikan...
untuk mempelajari memberitakan melakukan kebenaran
sesuai dengan yang diterimanya dari BAPA
dalam perantaraan ROH KUDUS.

Bagi yang dipercayakan...
oleh BAPA untuk memberitakan Firman Kebenaran

Firman_NYA:
Tugasmu adalah untuk memberitakan
selanjutnya adalah Urusan_KU... amen.

Ingatlah!
Janganlah sampai terjadi seperti Uza
merasa benar memeggang Tabut TUHAN
supaya Tabut TUHAN tidak ikut tergelincir
tapi apa yang dipandangnya benar
belum tentu benar di Hadapan BAPA
[2Samuel 6:6-7]>

Ketika mereka...
sampai ketempat pengirikan Nakhon
maka Uza mengulurkan tangannya
kepada Tabut JaHWeH itu, lalu memegangnya
karena lembu-lembu itu tergelincir.

Maka...
bangkitlah Murka TUHAN terhadap Uza
lalu JaHWeH membunuh dia disana
karena ketelodarannya itu
ia mati disana dekat Tabut JaHWeH itu.
=== Hallelujah ===

Makanya...
janganlah sekali-kali mengambil keputusan
karena merasa lebih benar dari yang lain
dengan menghakimi sesama.

Tegorlah bagi yang bersalah...
tetapi janganlah sekali-kali menghakimi.

Karena diantara kita...
tidak seorangpun yang disahkan
oleh BAPA untuk menjadi hakim bagi sesamanya
selain Anak BAPA TUHAN kita *JESUS*

Walaupun dunia...
didalam dunia ini mempunyai hakim
tetapi bagi Umat TUHAN
tidaklah demikian adanya...!

Selamat melayani pekerjaan TUHAN
sesuai dengan Kehendak BAPA
TUHAN JESUS
Mengasihi kita senantiasa dan Memberkati
Immanuel amen.

Berkat Yang Sesungguhnya

Daripada terus menginginkan semua hal yang belum kita miliki, bersyukur dan menikmati semua hal yang telah kita miliki akan membuat kita selalu kaya dan bahagia. Karena rasa puas didapatkan bukan dari memiliki hal yang kita idam-idamkan tetapi kepuasan itu didapat dari menikmati dengan maksimal semua yang telah kita miliki dan bersyukur atas semua yang sudah kita miliki.

"(5-9) Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia. (5-10) Dengan bertambahnya harta, bertambah pula orang-orang yang menghabiskannya. Dan apakah keuntungan pemiliknya selain dari pada melihatnya? (5-11) Enak tidurnya orang yang bekerja, baik ia makan sedikit maupun banyak; tetapi kekenyangan orang kaya sekali-kali tidak membiarkan dia tidur. (5-12) Ada kemalangan yang menyedihkan kulihat di bawah matahari: kekayaan yang disimpan oleh pemiliknya menjadi kecelakaannya sendiri. Dan kekayaan itu binasa oleh kemalangan, sehingga tak ada suatupun padanya untuk anaknya. Sebagaimana ia keluar dari kandungan ibunya, demikian juga ia akan pergi, telanjang seperti ketika ia datang, dan tak diperolehnya dari jerih payahnya suatupun yang dapat dibawa dalam tangannya. (5-15) Inipun kemalangan yang menyedihkan. Sebagaimana ia datang, demikianpun ia akan pergi. Dan apakah keuntungan orang tadi yang telah berlelah-lelah menjaring angin? (5-16) Malah sepanjang umurnya ia berada dalam kegelapan dan kesedihan, mengalami banyak kesusahan, penderitaan dan kekesalan. Lihatlah, yang kuanggap baik dan tepat ialah, kalau orang makan minum dan bersenang-senang dalam segala usaha yang dilakukan dengan jerih payah di bawah matahari selama hidup yang pendek, yang dikaruniakan Allah kepadanya, sebab itulah bahagiannya. Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya--juga itupun karunia Allah. Tidak sering ia mengingat umurnya, karena Allah membiarkan dia sibuk dengan kesenangan hatinya. (Pengkhotbah 5:10-20).

Dapat menikmati berkat pemberian dari Tuhan adalah berkat yang sesungguhNya lebih dibutuhkan, karena apa bedanya antara memiliki atau tidak memiliki jika kita memiliki tetapi tidak dapat menikmatinya?

Kesenangan dan kebahagiaan sejati bukan didapat dari uang yang banyak, harta benda dan kekayaan yang melimpah tetapi didapat dari berkat Tuhan yang memampukan kita menikmati kekayaan tersebut. Orang yang memiliki banyak harta dan kekayaan tetapi tidak dapat menikmati berkat dari harta dan kekayaannya lebih malang dari orang yang memiliki harta dan kekayaan yang sedikit tetapi dapat menikmatinya dengan maksimal. Hanya kasih karunia dan berkat Tuhan yang membuat kita dapat menikmatinya.

Tuhan memberkati ^_^

Real Blessing

Rather than continue to want all
the things that we do not have, be
grateful and enjoy all the things we
already have will make us rich and
happy always. Because the sense of
satisfaction gained instead of having the things we desire but
satisfaction was obtained with a
maximum of enjoying all that we
have and be grateful for all that we
already have.

Ecclesiastes 5:
10 He that loveth silver shall not be
satisfied with silver; nor he that
loveth abundance with increase:
this is also vanity. 11 When goods increase, they are
increased that eat them: and what
good is there to the owners
thereof, saving the beholding of
them with their eyes? 12 The sleep of a labouring man is
sweet, whether he eat little or
much: but the abundance of the
rich will not suffer him to sleep. 13 There is a sore evil which I have
seen under the sun, namely , riches
kept for the owners thereof to
their hurt. 14 But those riches perish by evil
travail: and he begetteth a son,
and there is nothing in his hand. 15 As he came forth of his mother’s
womb, naked shall he return to go
as he came, and shall take nothing
of his labour, which he may carry
away in his hand. 16 And this also is a sore evil, that in
all points as he came, so shall he
go: and what profit hath he that
hath laboured for the wind? 17 All his days also he eateth in
darkness, and he hath much
sorrow and wrath with his sickness. 18 Behold that which I have seen: it is
good and comely for one to eat
and to drink, and to enjoy the
good of all his labour that he
taketh under the sun all the days of
his life, which God giveth him: for it is his portion. 19 Every man also to whom God hath
given riches and wealth, and hath
given him power to eat thereof,
and to take his portion, and to
rejoice in his labour; this is the gift
of God. 20 For he shall not much remember
the days of his life; because God
answereth him in the joy of his
heart.

Can enjoy the blessings of God's gift
is a real blessing more necessary,
because what's the difference
between having or not having if
we have but can not enjoy it?

Pleasure and true happiness is not
obtained from a lot of money,
possessions and riches but
obtained from the blessing of God
that enables us to enjoy the
wealth. People who have many possessions and wealth but can not
enjoy the blessings of wealth and
more wealth from the poor people
who have few possessions and
wealth but can enjoy it to the
maximum. Only the grace and blessing of God that allows us to
enjoy it.

God bless ^ _ ^

KASIH DALAM PERBUATAN DAN KEBENARAN

Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu, Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.( I Kor 13:4-7)

Berbicara mengenai kasih semua orang kristen sudah mengerti akan hal ini tapi pada kenyataannya banyak orang kristen kecewa sesama orang kristen karena tidak ada kasih didalamnya. Mengenai kasih ini bukan hanya sekedar diucapan saja tetapi harus dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari dengan demikian kita menjadi pelaku Firman.

Berapa banyak orang kristen kecewa karena kasih sesama orang kristen hanya berhenti sampai diucapan saja.

FirmanNYA berkata: " Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. ( I Yoh 3:18).

Mengapa orang kristen banyak yg gagal menerapkan kasih dalam kehidupan sehari-harinya?

Mari kita akan melihat di Injil Lukas 7:47, kisah seorang wanita yg datang kepada Yesus dengan membawa minyak wangi lalu membasahi kaki Yesus dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya serta mengurapinya dengan minyak wangi yg dibawanya.

diayat 47, Yesus berkata: " Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yg sedikit diampuni sedikit berbuat kasih.

Orang kristen dapat berbuat kasih ketika dirinya menyadari bahwa dosanya yg banyak telah ditebus dan diampuni oleh darah Yesus, sehingga dia juga akan melakukan hal yg sama terhadap orang lain.

Bagaimana kita dapat menyadari akan segala kesalahan dan dosa kita? Orang dapat menyadari kesalahan dan dosanya ketika dia mengalami perjumpaan dengan Tuhan, perjumpaan dengan Tuhan itulah yg akan mengubah dan memulihkan hidupnya sehingga ia dapat berbuat kasih terhadap sesamanya. Maranatha, JBU.

ADA SAAT UNTUK DIAM




“Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah … “ ~ Mazmur 46:11

Ada saat-saat yang diperlukan bagi manusia untuk berdiam diri dan menenangkan pikiran. Sebab bila menghadapi persoalan, kita tidak tenang dan hati bergelora, maka sulit bagi kita untuk mengambil tindakan yang tepat.

Berdiam diri, artinya tenang, tidak mengadakan reaksi apapun. Rupanya “tenang” sangat diperlukan dalam hidup ini untuk mencapai tujuan dan doa kita kepada Allah.

Daud mempunyai pengalaman banyak dengan Tuhan. Semua kebaikan dan pertolongan Tuhan dalam hidupnya selalu diingatnya. Ketika berbagai persoalan datang dan bahaya mengancam, Daud tahu bahwa Tuhan pasti memberikan pertolongan pada saat yang tepat. Daud berkata, “tali-tali maut telah meliliti aku, dan kegentaran terhadap dunia orang mati menimpa aku, aku mengalami kesesakan dan kedukaan. – Tetapi aku menyerukan nama TUHAN: “Ya TUHAN, luputkanlah kiranya aku!” (Mazmur 116:3-4).

Dan Daud yakin bahwa Tuhan pasti menolong sebab Tuhan selalu menolongnya di masa yang sudah. Maka diperintahkan jiwanya untuk kembali tenang: “Kembalilah tenang hai jiwaku, sebab TUHAN telah berbuat baik kepadamu” (Mazmur 116:7).

Jadi, dalam menghadapi berbagai masalah, hendaklah kita tenang dan berseru saja kepada Tuhan dengan percaya. Kata Alkitab: “dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu” (Yesaya 30:15b). Dan ketika murud-murid Yesus terkejut dan ketakutan ketika melihat Yesus berjalan di atas air yang disangkanya hantu, maka Yesus pun berkata: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” (Matius 14:27).

Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa, untuk dapat melihat kuasa Tuhan bekerja dalam kehidupan kita yang sedang ketakutan, kita perlu tenang. Tenang menandakan suatu kemantapan hati dan keyakinan bahwa Tuhan sanggup melakukan segala perkara bagi kita. Dan dalam mengharapkan mujizat Tuhan, kita tidak boleh bimbang, “ sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya” (Yakobus 1:8).

Penguasaan diri dan tenang dalam setiap perkara sangat diperlukan, agar kita dapat fokus untuk berdoa. Petrus berkata: “Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.” (1 Petrus 4:7).

Jika kita yakin Tuhan sebagai Penolong, maka sekalipun bumi berubah dan gunung-gunung bergoyang, kita tidak akan takut.

Kasih ...

Adakah diantara kita...
ada yang berbuat kasih...???
Ataukah,,,
Adakah diantara kita...
ada yang saling membenci...???

Untuk pertanyaan itu...
pasti sulit untuk menjawabnya...!!!

Tetapi kita tidak perlu...
untuk menjawabnya
karena BAPA Maha Tahu
DIA Tahu apa yang kita pikirkan
dan juga apa yang kita perbuat

Ingat...
Didalam dunia ini
tidak ada seorangpun
yang dapat membenarkan dirinya
siapapun dia

Sebab...
berpikir yang salah saja
sudah berdosa
apa lagi melakukan

[Roma 3:10]
Seperti ada tertulis:
Tidak ada yang benar
seorangpun tidak.

Mangkanya...
belajarlah mengasihi
dan buanglah sifat yang jelek itu
yang suka saling membenci

Sebab...
sebagai Umat TUHAN
tidak boleh ada yang memiliki sifat yang jelek itu

Kalau...
ada yang menolak kita
karena kebencian mereka
hindarilah mereka itu karena kasih
supaya kita juga terhindar dari kebencian itu

TUHAN kita *JESUS* berkata:
[Matius 10:14]
Dan apabila...
seorang tidak menerima kamu
dan tidak mendengar perkataanmu
keluarlah dan tinggalkanlah
rumah atau kota itu [FB]
dan kebaskanlah debunya dari kakimu.

Perhatikan...
[Amsal 10:12]
Kebencian menimbulkan pertengkaran
tetapi kasih menutupi segala pelanggaran.

Siapakah...
yang tidak pernah
berbuat pelanggaran/kesalahan...???

Makanya hindarilah...
semua itu dengan kasih
kasih yang kita miliki dari TUHAN kita *JESUS*
Immanuel amen.

Senin, 23 Juli 2012

SEORANG GADIS KECIL DAN KOTAK EMAS

Di sebuah keluarga miskin, seorang ayah tampak kesal pada anak perempuannya
yang berusia tiga tahun. Anak perempuannya baru saja menghabiskan uang untuk
membeli kertas kado emas untuk membungkus sekotak kado.

Keesokan harinya, anak perempuan itu memberikan kado itu sebagai hadiah
ulang tahun pada sang ayah. "Ini untuk ayah," kata anak gadis itu.

Sang ayah tak jadi marah. Namun ketika ia membuka kotak dan mendapatkan
isinya kosong, meledaklah kemarahannya. "Tak tahukah kau, kalau kau
menghadiahi kado pada seseorang, kau harus memberi sebuah barang dalam kotak
ini!"

Anak perempuan kecil itu menatap ayahnya dengan mata berkaca-kaca. Ia
berkata terisak-isak, "Oh ayah, sesungguhnya aku telah meletakkan sesuatu ke
dalam kotak itu."

"Apa yang kau letakkan ke dalam kotak ini? Bukankah kau lihat kotak ini
kosong?" bentak ayahnya.

"Oh ayah, sungguh aku telah meletakkan hampir ribuan ciuman untuk ayah ke
dalam kotak itu," bisik anak perempuan itu.

Sang ayah terperangah mendengar jawaban anak perempuan kecilnya. Ia lalu
memeluk erat-erat anak perempuannya dan meminta maaf.

Konon, orang-orang menceritakan bahwa, pria itu selalu meletakkan kotak kado
itu di pinggir tempat tidurnya sampai akhir hayat. Kapan pun ia mengalami
kekecewaan, marah atau beban yang berat, ia membayangkan ada ribuan ciuman
dalam kotak itu yang mengingatkan cinta anak perempuannya.

Pesan moral: Dan sesungguhnya kita telah menerima sebuah kotak emas penuh berisi cinta
tanpa pamrih dari orang tua, istri/suami, anak, pasangan, teman dan sahabat
kita. Tak ada yang lebih indah dan berharga dalam hidup ini selain cint

Jumat, 20 Juli 2012

JIKA TUHAN PUNYA TELEPON

Bayangkan bila kita pada saat berdoa kita mendengar jawaban ini :

"Terima kasih Anda telah menghubungi Rumah Bapa. Pilihlah salah satu:
...tekan 1 untuk meminta;
...tekan 2 untuk mengucap syukur;
...tekan 3 untuk mengeluh;
...tekan 4 untuk permintaan lainnya."

Atau, bagaimana jika Allah memohon maaf seperti ini :
"Saat ini semua malaikat sedang membantu yang lain.Tetaplah menunggu. Panggilan Anda akan dijawab sesuai urutannya."

Bisakah Anda bayangkan bila pada saat Anda berdoa, Anda mendapat respons seperti ini :
"Jika Anda mau bicara dengan Gabriel, tekan 1; dengan Mikhael, tekan 2; dengan malaikat lainnya, tekan 3."
"Jika Anda ingin mendengar nyanyian raja Daud saat menunggu, tekan 4."
"Untuk mengetahui apakah orang yang Anda kasihi akan dipanggil ke Rumah Bapa, masukkan nomor KTPnya."

Atau bisa juga Anda mendengar ini :
"Komputer kami menunjukkan bahwa Anda telah satu kali menelepon hari ini, silahkan mencoba kembali esok hari."
"Kantor ini ditutup pada hari Minggu, silahkan menelpon lagi pada hari Senin setelah pukul 9 pagi."

Namun, puji Tuhan, Allah mengasihi kita, Anda dapat menelponnya setiap saat! Anda hanya perlu memanggil sekali dan Dia mendengar Anda, karena Yesus, Anda tak akan pernah mendengar nada sibuk.Tuhan menerima panggilan dan tahu siapa pemanggilnya secara pribadi.

Ketika Anda memanggil, Tuhan menjawab; Anda menangis minta tolong dan Dia akan berkata : "Ini Aku" (Yesaya 58:9)

Ketika Anda memanggil, gunakan "Nomor Telepon Darurat" di bawah ini:
ü Saat berduka cita, tekan Yohanes 14
ü Ketika dikecewakan sesama, tekan Mazmur 27
ü Jika Anda ingin berbuah, tekan Yohanes 15
ü Ketika Anda berdosa, tekan Mazmur 51
ü Ketika Anda khawatir, tekan Matius 6:19-34
ü Ketika Anda dalam bahaya, tekan Mazmur 91
ü Ketik a Tuhan terasa jauh, tekan Mazmur 139
ü Ketika iman Anda perlu dikuatkan, tekan Ibrani 11
ü Ketika Anda merasa sendiri dan takut, tekan Mazmur 23
ü Ketika hidup Anda sedang dalam kepahitan, tekan 1 Korintus13
ü Untuk rahasia kebahagiaan Paulus,tekan Kolose 3:12-17
ü Untuk arti kekristenan, tekan 1 Korintus 5:15-19
ü Ketika Anda merasa kecewa dan ditinggalkan, tekan Roma 8:31-39
ü Ketika Anda menginginkan kedamaian dan ketenangan, tekan Matius 11:25-30
ü Ketika dunia terlihat lebih besar dari Tuhan, tekan Mazmur 90
ü Ketika Anda ingin jaminan kekristenan, tekan Roma 8:1-30
ü Ketika Anda berangkat kerja atau berpergian, tekan Mazmur 121
ü Untuk penemuan/kesempatan besar, tekan Yesaya 55
ü Ketika Anda membutuhkan keberanian untuk suatu tugas, tekan Yosua 1
ü Supaya Anda dapat bergaul dengan baik terhadap sesama, tekan Roma 12
ü Ketika Anda memikirkan kekayaaan, tekan Markus 10
ü Saat Anda mengalami depresi, tekan Mazmur 27
ü Jika Anda kesulitan keuangan, tekan Mazmur 37
ü Jika Anda kehilangan kepercayaan terhadap orang,tekan 1 Korintus 13
ü Jika orang di sekitar kita tampak berlaku tidak baik, tekan Yohanes 15
ü Jika Anda putus asa dengan pekerjaan, tekan Mazmur 126
ü Ketika Anda menemukan dunia mengecil dan Anda merasa besar, tekan Mazmur 19

Nomor-nomor tersebut dapat langsung dihubungi. Operator tidak diperlukan. Seluruh saluran ke Surga terbuka 24 jam sehari! Dan, yang penting, bagikan daftar telepon ini kepada orang-orang di sekeliling kita. Siapa tahu mungkin mereka sedang membutuhkannya.

PELAYAN YANG SANGAT BAIK HATINYA

Beberapa tahun yang lalu, ketika turun hujan badai, seorang laki-laki tua dan istrinya masuk ke sebuah lobby hotel kecil di Philadelphia. Mencoba menghindari hujan, pasangan ini mendekati meja resepsionis untuk mendapatkan tempat bermalam.

"Dapatkan anda memberi kami sebuah kamar di sini ?" tanya sang suami.

Sang pelayan, seorang laki-laki ramah dengan tersenyum memandang kepada pasangan itu dan menjelaskan bahwa ada tiga acara konvensi di kota.

"Semua kamar kami telah penuh," pelayan berkata. "Tapi saya tidak dapat membiarkan pasangan yang baik seperti anda kehujanan pada pukul satu dini hari. Mungkin anda mau tidur di ruangan milik saya? Tidak terlalu bagus, tapi cukup untuk membuat anda tidur dengan nyaman malam ini."

Ketika pasangan ini ragu-ragu, pelayan muda ini membujuk. "Jangan khawatir tentang saya. Saya akan baik-baik saja," kata sang pelayan. Akhirnya pasangan ini setuju.

Ketika pagi hari saat tagihan dibayar, laki-laki tua itu berkata kepada sang pelayan, "Anda seperti seorang manager yang baik yang seharusnya menjadi pemilik hotel terbaik di Amerika. Mungkin suatu hari saya akan membangun sebuah hotel untuk anda." Sang pelayan melihat mereka dan tersenyum. Mereka bertiga tertawa. Saat pasangan ini dalam perjalanan pergi, pasangan tua ini setuju bahwa pelayan yang sangat peduli ini sungguh suatu yang langka, menemukan sesorang yang ramah bersahabat dan penolong bukanlah satu hal yang mudah.

Dua tahun berlalu. Sang pelayan hampir melupakan kejadian itu ketika ia menerima surat dari laki-laki tua tersebut. Surat tersebut mengingatkannya pada malam hujan badai dan disertai dengan tiket pulang-pergi ke New York, meminta laki-laki muda ini datang mengunjungi pasangan tua tersebut. Laki-laki tua ini bertemu dengannya di New York, dan membawa dia ke sudut Fifth Avenue and 34th Street. Dia menunjuk sebuah gedung baru yang megah di sana, sebuah istana dengan batu kemerahan, dengan menara yang menjulang ke langit.

"Itu," kata laki-laki tua, "adalah hotel yang baru saja saya bangun untuk engkau kelola".

"Anda pasti sedang bergurau," jawab laki-laki muda.

"Saya jamin, saya tidak bergurau," kata laki-laki tua itu dengan tersenyum lebar.

Nama laki-laki tua itu adalah William Waldorf Astor, dan struktur bangunan megah tersebut adalah bentuk asli dari Waldorf-Astoria Hotel.

Laki-laki muda yang kemudian menjadi manager pertama adalah George C. Boldt. Pelayan muda ini tidak akan pernah melupakan kejadian yang membawa dia untuk menjadi manager dari salah satu jaringan hotel paling bergengsi di dunia.

Saudaraku yang terkasih, walaupun si pelayan itu memiliki status sosial yang rendah, namun karena ia murah hati dan suka menolong, maka ia menuai buah kebajikan yang telah diperagakannya. Karena ia mau merendahkan hati, maka Tuhan sanggup untuk meninggikannya. Bukan hanya ditujukan kepada seorang ”pelayan”, jika Anda seorang Bos besar sekalipun, namun jika Anda memiliki kerendahan hati dan sikap suka menolong, maka Anda akan ditinggikan oleh Tuhan.

Tuhan Yesus berkata:
"Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan daripada dia yang mengutusnya. Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kam, jika kamu melakukannya." (Yohanes 13:13-17)

"Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan." (Lukas 22:26)

JENDELA HATI

"Mengapa engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?" (Lukas 6:41)

Sepasang orang muda yang baru menikah menempati sebuah rumah di sebuah kompleks perumahan..
Suatu pagi, sewaktu sarapan, sang istri melalui jendela kaca mereka, melihat tetangganya sedang menjemur kain. "Cuciannya kelihatan kurang bersih ya", kata sang istri. "Sepertinya dia tidak tahu cara mencuci pakaian dengan benar.. Mungkin dia perlu sabun cuci yang lebih bagus." Suaminya menoleh, tetapi hanya diam dan tidak memberi komentar apapun..

Sejak hari itu, setiap wanita tetangganya menjemur pakaian, selalu saja sang istri memberikan komentar yang sama tentang kurang bersihnya si tetangga mencuci pakaian-pakaiannya. Seminggu berlalu, sang istri heran melihat pakaian-pakaian yang dijemur tetangganya terlihat cemerlang dan bersih, dan dia berseru kepada suaminya, "Lihat, sepertinya dia telah belajar bagaimana mencuci dengan benar.. Siapa ya kira-kira yang sudah mengajarinya?"

Sang suami berkata, "Saya bangun pagi-pagi sekali hari ini dan membersihkan jendela kaca kita.".

Dan begitulah kehidupan. Apa yang kita lihat pada saat menilai orang lain tergantung kepada kejernihan pikiran (jendela hati) lewat mana kita memandangnya..

Semoga kita bisa lebih arif dan bijak dalam menilai seseorang...

Brankas Rusak

Orang bijak menyimpan pengetahuan, tetapi mulut orang bodoh adalah kebinasaan yang mengancam. (Amsal 10:14)

Ada cerita tentang sebuah perusahaan keluarga yang mengalami masalah, brankas mereka terbakar rusak sangat parah dan tidak bisa dibuka. Masalah ini sangat besar, karena semua dokumen penting serta berharga, emas lantak dan seluruh uang mereka ada di dalam brankas itu. Total bernilai triliunan rupiah.

Mereka memanggil agen brankas yang ada di Jakarta, sudah seminggu agen ini bekerja dan sudah menelan biaya puluhan juta, tapi sayang karena kerusakan yang sangat parah, brankas tidak bisa dibuka. Agen brankas di Jakarta mengusulkan untuk memanggil langsung ahli pembuka brankas dari kantor pusat mereka di Eropa. Usul ini disetujui. Mereka memanggil ahli brankas dari Eropa, sudah seminggu ahli-ahli ini bekerja dan sudah menelan biaya ratusan juta, tapi karena kerusakan yang sangat parah, brankas tetap tidak bisa dibuka. Karena kebutuhan akan isi brankas makin mendesak. Mereka memanggil perusahaan alat-alat berat untuk membongkar paksa saja brankas itu. Alat-alat berat pun berdatangan, sudah seminggu bekerja dan sudah menelan biaya yang lebih besar lagi, tapi karena kerusakan yang sangat parah, brankas tetap tidak bisa dibuka. Kemudian mereka memanggil team ahli peledak untuk meledakan saja brankas itu. Team ahli peledak lengkap dengan berbagai jenis peledakpun datang. Sudah seminggu bekerja, tiap jam penuh ledakan, sudah membakar sebagian kantor dan menelan biaya yang sangat amat besar, tapi karena kerusakan yang sangat parah, brankas ternyata tetap tidak bisa dibuka.

Perusahaan keluarga ini putus asa, namun ada seorang konglomerat mereferensikan seseorang kepada keluarga ini, "Pakai dia saja, saya dulu pakai dia dan beres masalahnya". Lalu mereka mencoba memanggil orang yang direferensikan itu. Seorang laki-laki tua dan seorang anak muda sederhana datang dengan mengendarai sepeda motor tua. Mereka bertanya kepada sang bapak, "Pak berapa biaya membuka brankas ini?" Bapak tua itu menjawab, "Tidak perlu dibayar jika brankas ini tidak bisa kami buka. Tapi jika bisa terbuka, maka ongkosnya Rp.20 juta." Orang-orang di perusahaan ini berdiskusi di internal mereka, "Murah sekali ya, jauh lebih murah dibanding sebelumnya. Tapi apa mereka mampu? Kita coba sajalah dulu, toh kalau tidak bisa dibuka kita tidak perlu membayar." Merekapun akhirnya mempersilakan bapak tua dan anak muda ini bekerja. Kedua orang ini membuka tas mereka, sebentar mereka meneliti brankas itu, di tempelkan telinga mereka di brankas, diputar-putar pembuka brankas dan TERBUKA ! Brankas terbuka dalam waktu kurang dari 15 menit !

Pimpinan Perusahaan terkejut dan gembira melihat brankasnya terbuka, mereka berdiskusi internal, antara lain :
"Wah sebentar sekali ya, gampang sekali ternyata".
"Wah, 20 juta kemahalan tuh".
"Iya, orangnya juga sederhana cuma pakai motor, ditawar aja setengah..."

Mereka pun sepakat untuk menawar, "Wah Pak, cepat sekali, gampang sekali ya...? 5 juta saja ya Pak, kan gampang sekali..?"

Bapak tua ini menjawab dengan sopan, "Tidak bisa Pak, tetap 20 juta sesuai perjanjian."
"Kan gampang Pak, 10 juta saja ya..?" Mereka terus menerus menawar dengan mengatakan bahwa pekerjaan itu gampang dan biaya 20 juta terlalu tinggi.
Bapak tua itu tetap tidak berubah prinsip, tetap menagih ongkos sebesar 20juta.

Karena sudah 1 jam orang-orang di perusahaan itu mengulur waktu dan terus menawar dengan mengatakan bahwa pekerjaan itu gampang dan biaya 20 juta terlalu tinggi, maka kesal-lah bapak tua dan anak muda itu. Lalu mereka berjalan ke arah pintu brankas dan BAM! Pintu brankas mereka banting dan TERKUNCI LAGI, sambil tersenyum kecut akhirnya merekapun berjalan keluar dan pergi dengan motor tua dan meninggalkan orang-orang di perusahaan itu yang melongo kaget.

Rekan-rekan, kejadian seperti ini sering kali terjadi dalam bisnis kita, kita sering tidak mampu menghargai keahlian orang yang benar-benar ahli dan menjadi solusi bagi masalah strategis kita. Semoga cerita ini bermanfaat dan menjadikan kita bijaksana.

TUHAN ADALAH HAKIM KITA

“Celakahlah orang-orang yang merancang kedurjanaan..” (Mikha 2:1a)

Banyak orang termasuk orang Kristen melakukan kejahatan terhadap sesamanya dalam segala bentuk. Mereka pikir Allah tidak akan melihat perbuatan mereka: atau perbuatan jahat dan kejam mereka ditutup dengan perbuatan sosial lainnya dengan motivasi tertentu. Dikiranya Allah dapat di-suap dengan melakukan sebagian kebaikan untuk menutup perbuatan keji lainnya.

Banyak umat Allah masih dalam tahap pemrosesan dan hidup dalam tekanan ekonomi. Bila terjepit, mereka lari mencari pertolongan kepada sesamanya karena terpaksa. Mereka memberikan tanah atau barang lainnya sebagai jaminan memperoleh sekadar uang penutup kebutuhan yang amat mendesak. Tentu pemberian pinjaman pemilik uang ini menuntut batas waktu. Bila batas waktu pengembalian sudah tiba dan orang itu tidak dapat mengembalikan uang yang dipinjamnya, maka dengan keji tanpa belas kasihan barang jaminan tsb diambilnya. Tidak jarang rumah dan tanah mereka hilang akibat tidak dapat memenuhi pembayaran hutangnya itu. Bukan saja sekedar itu; mereka memberi pinjaman uang dengan menjerat leher dengan membebankan bunga yang tinggi.

Apakah mata Tuhan tidak melihatnya? Bukankah orang Kristen masih banyak yang membungakan uang?

Alkitab berkata: “Celakahlah orang-orang yang merancang kedurjanaan dan yang merencanakan ke-jahatan di tempat tidurnya; yang melakukannya di waktu fajar, sebab hal itu ada dalam kekuasaannya; …” (Mikha 2:1)

Tuhan berfirman: “Sesungguhnya, Aku merancang malapetaka terhadap kaum ini, dan kamu tidak dapat menghindarkan lehermu dari padanya; kamu tidak dapat lagi berjalan angkuh, sebab waktu itu adalah waktu yang mencelakakan.” (Mikha 2:3)

Memang mereka belum tahu kapan musim “panen” tiba bagi mereka untuk menuai hasil kejahatannya. Bila mereka tidak sempat menuai, maka anak cucu mereka yang akan menuainya. Hal ini pasti terjadi!

*Kejahatan tidak dihakimi dengan apa yang kita lihat, tetapi dengan apa yang dilihat Tuhan!*




Source : Linda Lesmana



I B U

Pada Saat Tuhan Menciptakan Para Ibu Ketika itu, Tuhan telah bekerja enam hari lamanya.
Kini giliran diciptakan para ibu.

Seorang malaikat menghampiri Tuhan dan berkata lembut: "Tuhan, banyak nian waktu yg Tuhan habiskan untuk menciptakan ibu ini?"

Dan Tuhan menjawab pelan: "Tidakkah kau lihat perincian yang harus dikerjakan?

01) Ibu ini harus waterproof (tahan air / cuci) tapi bukan dari plastik.

02) Harus terdiri dari 180 bagian yang lentur, lemas dan tidak cepat capai

03) Ia harus bisa hidup dari sedikit teh kental dan makanan seadanya untuk mencukupi kebutuhan anak-anaknya

04) Memiliki kuping yang lebar untuk menampung keluhan anak-anaknya.

05) Memiliki ciuman yang dapat menyembuhkan dan menyejukan hati anaknya.

06) Lidah yang manis untuk merekatkan hati yang patah, dan

07) Enam pasang tangan!! ---

Malaikat itu menggeleng-gelengkan kepalanya "Enam pasang tangan....? tsk tsk tsk" --- "Tentu saja! Bukan tangan yang merepotkan Saya, melainkan tangan yang melayani sana sini, mengatur segalanya menjadi lebih baik...." balas Tuhan.

08) Juga tiga pasang mata yang harus dimiliki seorang ibu.

"Bagaimana modelnya?" Malaikat semakin heran.

Tuhan mengangguk- angguk. "Sepasang mata yang dapat menembus pintu yang tertutup rapat dan bertanya: "Apa yang sedang kau lakukan di dalam situ?", padahal sepasang mata itu sudah mengetahui jawabannya. "Sepasang mata kedua sebaiknya diletakkan di belakang kepalanya, sehingga ia bisa melihat ke belakang tanpa menoleh. Artinya, ia dapat melihat apa yang sebenarnya tak boleh ia lihat dan sepasang mata ketiga untuk menatap lembut seorang anak yang mengakui kekeliruannya. Mata itu harus bisa bicara! Mata itu harus berkata: "Saya mengerti dan saya sayang padamu". Meskipun tidak diucapkan sepatah kata pun.

"Tuhan", kata malaikat itu lagi, "Istirahatlah"

"Saya tidak dapat, Saya sudah hampir selesai"

09) Ia harus bisa menyembuhkan diri sendiri kalau ia sakit.

10) Ia harus bisa memberi makan 6 orang dengan satu setengah ons daging.

11) Ia juga harus menyuruh anak umur 9 tahun mandi pada saat anak itu tidak ingin mandi....

Akhirnya Malaikat membalik balikkan contoh Ibu dengan perlahan.
"Terlalu lunak", katanya memberi komentar.
"Tapi kuat", kata Tuhan bersemangat.
"Tak akan kau bayangkan betapa banyaknya yang bisa ia tanggung,pikul dan derita.
"Apakah ia dapat berpikir?" tanya malaikat lagi.
"Ia bukan saja dapat berpikir, tapi ia juga dapat memberi gagasan, ide dan berkompromi", kata Sang Pencipta.
Akhirnya Malaikat menyentuh sesuatu dipipi. "Eh, ada kebocoran disini"
"Itu bukan kebocoran", kata Tuhan. "Itu adalah air mata.... air mata kesenangan, air mata kesedihan, air mata kekecewaan, air mata kesakitan, air mata kesepian, air mata kebanggaan, airmata...., airmata...."

Kamis, 19 Juli 2012

PEGOLF YANG MURAH HATI

Suatu ketika Roberto De Vincenzo, seorang pemain golf Argentina yang terkenal itu memenangkan sebuah turnamen golf profesional yang berhadiah uang dalam jumlah besar. Setelah menerima hadiahnya dan penuh senyum di depan kamera para wartawan ia bergegas berjalan menuju club house dan bersiap-siap untuk pulang.

Saat berjalan menuju mobilnya, ia dihampiri oleh seorang wanita sambil memberikan salam ucapan selamat kepadanya atas kemenangan yang ia raih seraya mengatakan kepadanya bahwa bayinya tengah mengalami sakit keras dan kondisinya sekarat, "Saya tak tahu harus bagaimana, karena sama sekali tak punya biaya untuk berobat ke dokter," kata wanita itu dengan wajah memelas.

Vincenzo sangat tersentuh melihat wanita malang itu dan segera mengeluarkan cek dan pena untuk menuliskan selembar cek dengan nilai yang tidak sedikit untuk diberikan kepada wanita itu.

"Segera bawa anakmu berobat ke rumah sakit, kalau perlu opname dan pastikan dia benar-benar sembuh" kata Vincenzo dengan penuh simpatik.

Wanita itu memegang erat tangan Vincenzo dan beberapa kali membungkuk penuh rasa terimakasih sebelum pergi meninggalkan pegolf yang murah hati itu.

Minggu berikutnya dalam suatu acara makan siang di sebuah country club, rekan Vincenso yang juga seorang pejabat asosiasi golf professional mendatangi mejanya dan duduk bersamanya, kemudian bertanya, "Vincenzo, minggu lalu anda memberikan cek kepada seorang wanita?"

Vincenzo mengangguk sambil meneguk juice apelnya.

"Seorang tukang parkir yang melihat anda memberikan cek kepada wanita itu mengatakan pada saya bahwa wanita itu telah menipumu kawan. Anaknya tidak sedang sakit apalagi sekarat" kata orang itu menjelaskan.

Kali ini Vincenzo tediam sejenak dan bertanya serius, "Sungguh? Tidak ada anak yang sekarat?"

"Benar!" tegasnya.

"Syukurlah kalau begitu. Saya rasa itu adalah berita terbaik yang saya dengar dalam minggu ini," jawab Vincenzo.

Saudaraku yang terkasih, berbuat baik kepada sesama tanpa memperhitungkan balas jasa ataupun ucapan terima kasih adalah salah satu aspek dari kemurahan hati. Murah hati (bahasa Yunani: eleemon) adalah salah satu karakter Bapa. Dia berbuat baik kepada orang yang tidak tahu berterima kasih, bahkan juga kepada yang jahat (Matius 5:45). Tuhan ingin kita, para pengikut-Nya, mempunyai kualitas hidup “lebih” dari yang biasa, kalau kita hanya berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kita, apakah istimewanya?



(Sumber: Cuplikan buku Inspirasi Kehidupan 3 / Pdt Yahya Mulyono)

Selasa, 05 Juni 2012

Jika Aku ...

1. JIKA aku meletakkan seluruh hidupku dlm naunganNya, apa lagi yg akan kurisaukan?
2. JIKA aku menyerahkan luka hatiku, salah temanku, kekecewaanku, semuanya pd Tuhan, tiada lagi yg dapat membuatku sedih.
3. BILA aku mengasihi Tuhan lebih drpd dunia-harta-kuasa-takhta-wewenang, aku akan memiliki kekayaan jiwa & kedamaian hati.
4. BILA aku mengasihi sesama lebih drpd segala trauma & kejahatan yg aku terima, aku akan selalu bahagia & bersuka.
5. KETIKA aku bersandar pd Tuhan akan kebutuhan hidupku, berusaha dg jujur & bekerja dg baik, kutak perlu kuatir/cemas/takut.gelisah... BERKATNYA CUKUP BAGIKU.

Damai sejahtera Tuhan yg melampaui segala akal akan memelihara hati & pikiranmu dlm Kristus Yesus

Pilih Pahit atau Manis

Susu itu tawar. avocado itu pahit. kopi itu pahit. teh itu pahit. namun ketika sudah diberi gula & diseduh dg air panas (proses hidup yg menguatkan kita), ia menjadi minuman yg banyak digemari & mendapat tempat tersendiri di hati para pencintanya.

Sama halnya dg kita, ketika kita sedang mengalami tawarnya hidup & pahitnya kehidupan, cobalah aduk dg sesendok kasih Tuhan & damai sorgawi, tambahkan sedikit kesabaran, segenggam optimisme, pasti rasanya akan beda.

Karena nilai tertinggi seseorang bukanlah disaat ia mengalami kemudahan, kesenangan & kenyamanan hidup, TAPI SAAT DIMANA ia mengalami tantangan, pertentangan, & berhasil melewati semua dg baik bersamaNya.

Always do the best. today must be better than yesterday ! & tomorrow must be better than today.... Jesus bless all of you.... my brother & sister... KEEP SMILING....

Jangan Terlena Akan Dosa

Berhati-hatilah terhadap dosa, jangan sampai terlena di dalamnya. Kita harus menjaga diri kita agar tidak memberi toleransi atau berkompromi dengan dosa, walau sekecil apapun.

Dosa yang kecil, mampu membuat kita lama-lama terbiasa hidup berselubung dosa, hidup nyaman bersama dosa, bahkan bisa tidur nyenyak bersamanya! Jika kita tidak bisa mengendalikan keinginan-keinginan kita sendiri, kita akan terseret masuk ke dalam dosa, dan pada saatnya dosa akan melahirkan maut.

" Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut. " Yakobus 1:14-15. GBU all

Senin, 19 Maret 2012

POLA PIKIR YANG BIJAK

Sebelum sang ayah menghembuskan nafas terakhir, dia memberi pesan kepada ke 2 anaknya agar anaknya berhasil:
"Pertama, Jangan pernah menagih piutang kepada siapapun.
Kedua, Jangan pernah tubuhmu terkena terik sinar matahari secara langsung."
Sang anak pun bingung dgn pesan ayahnya, & akhirnya sang Ayah pun pergi untuk selama-lamanya.

5 tahun berlalu sang ibu pun menengok sih bungsu dgn kondisi bisnisnya yg sangat memprihatinkan, sang ibu pun bertanya, "wahai, anak bungsuku kenapa kondisi bisnismu demikian?"

Si bungsu menjawab, "Aku mengikuti pesan ayah, bu..
Saya dilarang menagih piutang kpd siapapun, sehingga banyak piutang yg tdk di bayar & lama-lama habislah modalku.

Ayah juga melarangku terkena sinar matahari secara langsung & saya hanya punya sepada motor, itulah sbabnya pergi & pulang kantor, saya slalu naik taxi."

Kemudian sang ibu pergi ke tempat si sulung.

Kali ini keadaan berbeda jauh si sulung sukses menjalankan bisnisnya.

Sang ibu pun bertanya wahai si sulung kenapa hidupmu sedemikian beruntung??

Sulung pun menjawab, "Ini karna aku mengikuti pesan ayah, bu..
Saya dilarang menagih piutang kpd siapapun.
Oleh karna itu saya tdk pernah memberikan utang kepada siapapun sehingga modalku tetap utuh.

Saya dilarang terkena sinar matahari secara langsung, maka dgn motor yg saya punya, saya selalu berangkat sebelum matahari terbit & pulang setelah matahari terbenam,
Sehingga para pelanggan tau tokoku buka lebih pagi & tutup lebih sore."

Pesan Moral,
Si Sulung & Si Bungsu menerima pesan yg SAMA, namun masing-masing memiliki sudut pandang ato MINDSET berbeda.

Mereka MELAKUKAN cara yg berbeda, sehingga mendapatkan HASIL yg berbeda pula.

Hati-hatilah dgn Mindset kita !!

"Mindset Positif Memberi Hasil Menakjubkan,
Sebaliknya Mindset Negatif Memberikan Hasil Menghancurkan !!"

Sebab TUHAN mencintai hukum, dan IA tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-NYA. (Mazmur 37:28a)

TUHAN itu BAIK



Ada seorang teman pengajian kami yang begitu mengasihi Tuhan sepanjang hidupnya. Orang itu bernama Toshinobu, setiap kali bertemu dia akan selalu berkata "Tuhan itu baik".
Setiap saat dia berkata,"Tuhan itu Baik".

Pada waktu Toshi menikah dia berkata, "Tuhan itu baik".
Ketika Toshi kehilangan pekerjaannya dia berkata, "Tuhan itu baik".
Ketika ayahnya meninggal dia berkata, "Tuhan itu baik".
Ketika dompetnya kecopetan dia berkata, "Tuhan itu baik"

Jadi, pokoknya apa saja yg Toshi lakukan atau apa saja yang terjadi padanya, kita pasti mendengar dia berkata,"Tuhan itu baik"

Sebulan yang lalu, Toshi diperiksa oleh dokter dan dinyatakan bahwa dia mengidap kanker. Kanker itu telah tumbuh dengan sangat cepat dan dokter bilang dia hanya bisa hidup beberapa minggu lagi. Meskipun dia ada diranjangnya menunggu kematian, tetap saja kita bisa mendengar Toshi berkata bahwa "Tuhan itu baik".

Ohashi Yuki adalah teman baik toshi. Dan setiap hari dia selalu mampir untuk melihat keadaan Toshi. Dan setiap malam sebelum Ohashi pulang, Toshi selalu berkata kepadanya, "Tuhan itu baik". Akhirnya setelah beberapa minggu melihat keadaanya temannya yang semakin memburuk, Ohashi tidak sanggup lagi melihat keadaannya & dia bertanya kepada Toshi, "Kamu adalah teman terbaik saya & saya mengasihi kamu. Saya juga mengasihi Tuhan seperti kamu, saya sudah mendengar kamu berkata bahwa Tuhan itu Baik sepanjang hidupmu." Pada saat-saat yang menyenangkan, mungkin saya masih bisa mengerti pada saat kamu berkata "Tuhan itu baik". Atau pada saat-saat susah kamu mengatakan itu, saya masih bisa mengerti.
Tetapi sekarang, dalam kondisi kamu yang sekarat seperti ini, mana bisa kamu optimis seperti ini? Bagaimana bisa kamu masih berkata bahwa "Tuhan itu baik" setiap hari, meskipun kamu tahu kalau Tuhan membiarkan kamu mati?" Toshi hanya melihat ke Ohashi dan tersenyum.

"Temanku, bukankah sudah kamu lihat bahwa selama saat-saat itu saya mengatakan bahwa Tuhan itu Baik, itu adalah salah satu puji syukur saya kepadaNya dgn cara sederhana yg bisa saya lakukan.Dan lihat hadiahNya bagi saya krn keyakinanku padaNya, saya sekarat sekarang. Kamu berkata bahwa Tuhan membiarkan saya mati seolah-olah itu hal yg sangat jahat.
Ohashi, lupakah kamu bahwa itulah tujuan kita. Bahwa kita hidup bagi Dia dan kembali kehadiratNya. Lihatkan, TUHAN ITU BAIK. Akhirnya dia memanggil saya pulang, & dalam beberapa jam lagi, saya akan datang menghadapNya. Saya tidak bisa membayangkan hal lain yang lebih hebat dari ini."

Toshi meninggal malam itu dalam tidurnya. Ohashi hadir saat pemakamannya dan berkata dua hal,
"Saya akan merindukan kamu temanku, tetapi saya tahu saya akan bertemu denganmu nanti dan...... TUHAN ITU BAIK."

(Sumber: PondokRenungan)

"14 hal yang membuat hidupmu luar biasa.."


1. Belajar tersenyum bila masalah datang
2. Tetap berpenampilan menarik meskipun dalam saat berpuasa
3. Tulus seperti merpati supaya jangan menipu, cerdik seperti ular supaya jangan ditipu (berhikmat)
4. Boleh lupa dompet asal jangan lupa doa
5. Punyailah iman yang dapat melihat kesempatan dalam kesulitan dan bukan melihat kesulitan dalam kesempatan
6. Layanilah Tuhan dengan karunia yang Tuhan berikan, karena banyak yang mampu (melayani) tetapi tidak mau dan banyak yang mau tapi tidak mampu .
7. Jadikan persembahan saudara menjadi penyembahan dan bukan penyesalan
8. Layanilah Tuhan dengan sukacita dan bukan dengan suka-suka
9. Pilihlah makanan saudara sesuai dengan kebutuhan, bukan keinginan
10. Jadilah Kristen yang kritis tetapi jangan penuh kritik
11. Lebih baik engkau berdiam dan dikira orang bodoh daripada banyak bicara dan membuktikan engkau bodoh (Ams. 17 : 28).
12. Jadikanlah Alkitab sebagai Obat Kuat dan bukan Obat Tidur
13. Lakukanlah yang benar, bukan apa yang kamu rasa benar
14. Terimalah orang lain apa adanya, bukan ada apanya

Jumat, 17 Februari 2012

Dance with My Father – Luther Vandross

Back when I was a child
Before life removed all the innocence
My father would lift me high
And dance with my mother and me and then

Spin me around till I fell asleep
Then up the stairs he would carry me
And I knew for sure
I was loved

If I could get another chance
Another walk, another dance with him
I’d play a song that would never, ever end
How I’d love, love, love to dance with my father again

When I and my mother would disagree
To get my way I would run from her to him
He’d make me laugh just to comfort me, yeah, yeah
Then finally make me do just what my mama said

Later that night when I was asleep
He left a dollar under my sheet
Never dreamed that he
Would be gone from me

If I could steal one final glance
One final step, one final dance with him
I’d play a song that would never, ever end
Cause I’d love, love, love to dance with my father again

Sometimes I’d listen outside her door
And I’d hear how my mama crying for him
I pray for her even more than me
I pray for her even more than me

I know I’m praying for much too much
But could You send back the only man she loved
I know You don’t do it usually
But dear Lord, she’s dying to dance with my father again

Every night I fall asleep
And this is all I ever dream

Kamis, 16 Februari 2012

Tuhan, Biarlah kehendakMu yang jadi ...

Menutup Januari 2012 & memasuki bulan februari 2012 , merupakan hari hari terberat bagi keluarga kecilku ...
dimana pada awalnya hanya anak pertama ku Samuel Tori Isaiah Huwae yang jatuh sakit , sakitnya mungkin karena adanya perubahan cuaca yang sangat ekstreem saat ini , kemudian di susul oleh adiknya :Emmanuella Kezia Princessa Huwae ...
Sakitnya kedua anak kami yang tercinta membuat istriku kerepotan yang teramat sangat ... sehingga pada ahirnya diapun terjatuh sakit ... sehingga pada akhirnya aku pun terpaksa bekerja keras sendiri , bukan itu saja pikiranku pun terpecah untuk mereka & tuntutan pekerjaan ...dan bisa di tebak akhirnya akupun menderita jatuh sakit juga menyusul mereka .
Tetapi sebenarnya bukan soal penderitaan ku tersebut yang ingin ku ceritakan di sini ,ada sebuah cerita ketika aku & anak yang pertama ( sammy ) berbaring satu ranjang ketika sakit , sammy pun bertanya sesuatu yang mungkin tidak akan di tanyakan oleh anak anak seusianya ( 4 tahun ) & tentunya jawabanku pun sangat sederhana agar dia mudah mencernanya.

Sammy : " Papa , grandpa kemana sech kok sammy belum pernah ketemu ? "lalu ku jawab dengan seadanya : " grandpa sudah pergi bang ke rumah Tuhan !"  , sammy pun menjawab " kerumah Tuhan Yesus ya pa ? " lalu ku iya kan jawabannya sambil bertanya kembali , " Memang sammy kenapa kok tiba tiba nanya soal grandpa ?" lalu di jawabnya " ga apa apa " sambil dia bilang boleh sammy ke rumah Tuhan Yesus untuk ketemu Grandpa ? lalu ku jawab: " nanti sayang kalo TUHAN YESUS datang , nanti kamu di jemput TUHAN YESUS terus terbang dech ke surga ..." lalu dengan polosnya dia bertanya lagi : " Oh jadi surga itu rumahnya TUHAN YESUS ya pa? berarti rumah TUHAN YESUS besar ya ? lalu ku jawab " iya " terus sammy ngomong jadi ke sana nya naik apa ya pa ? kan mesti terbang ke langit ... ya udah tar sammy naik pesawat aja ke sananya ... terus ku bilang "klo sammy mau kesana sammy harus banyak doa ke TUHAN YESUS , jangan nakal , jangan iseng sama dede kezia , terus doa buat papa , mama dede , grandma , auntie linda , auntie jessi , om eza ... janji ya ? terus dia hanya menganggukan saja kepalanya tanda dia setuju ...
tidak lama kemudian dia bertanya " pa di rumah TUHAN YESUS odong odongnya bagus ga ? warnanya apa ? lalu ku jawab sekenanya ' ada sayang , bagus kok ... dia pun menjawab Oh ada ya jadi warnanya warna warni ya pa ? terus di sana bisa main game ga pa ? TV nya besar ga ? lalu ku jawab iya , di sana sammy & dede kezia bisa apa aja yang sammy & dede kezia mau , bisa main sepuasnya , bisa makan pizza & ice cream sepuasnya dan banyak hal yang menyenangkan lainnya ... sammy mau ? dia pun menganggukan kepalanya lagi di tengah badannya yang masih demam tinggi ... tapi inget ya pesen papa sammy harus rajin berdoa & jangan suka berantem dengan dede kezia , di sana pun kita juga punya rumah yang bagus bang ... terus dia nimpalin oh rumah kita bagus ya pa di sana ?rumah grandma ada juga khan pa ? rumah auntie linda & auntie Jessie ada juga khan pa ?  aku pun hanya membalas jawabannya dengan kalimat "amin" . banyak pertanyaan pertanyaan polos yang di ucapkan oleh mulutnya & ku jawab dengan serius tapi santai agar masuk dalam pikirannya sehingga akhirnya ku perintahkan agar dia segera tidur karena hanya tinggal kita berdua yang belum tertidur saat itu , ya sudah ya sayang kamu bobo aja dulu udah tengah malam , akhirnya dia tertidur di dalam pelukanku ...

Guys , bukan cerita kesedihan yang ku tuliskan di sini , tapi doa & harapan kami , meski saat ini aku dan keluarga berada di lembah kekelaman tapi TUHAN selalu memberikan penghiburan & harapan yang tidak pernah pudar melalui mulut seorang anak kecil yang bernama samuel tori isaiah huwae melaluinya aku menaruh harapanku pada TUHAN YESUS , aku tidak akan gentar menghadapi hidup ini karena TUHAN membimbing hidupku , DIA menyediakan apa yang kuperlukan begitu juga dengan apa yang diperlukan oleh keluarga ku .
Teringat apa yang di tertulis dalam Mazmur 23 :

"Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa."

AMIN

Tuhan tau betapa menderitanya hidup mu saat ini , baik sakit penyakit maupun secara ekonomi , bahkan TUHAN tau banyak orang yang menganggap engkau sebagai musuhnya karena engkau selalu berkata benar & jujur , dia selalu memberikan penghiburan & jalan keluar bahkan pada saat engkau berhadapan dengan situasi dimana tidak ada jalan seperti kisah sadrakh , mesak & abednego yang dikurung raja di dalam tungku perapian yang sangat panas ... imannya mengalahkan dunia
Iya apa yang di ucapkan dalam kitab Mazmur itu benar & terjadi dalam kehidupan keluargaku ... sehingga setiap dalam doa ku , aku selalu berdoa ... jangan kehendakku yang terjadi tapi ...

TUHAN , Biarlah kehendakMU yang jadi ...


Sumber : https://www.facebook.com/notes/tommy-hasiholan-huwae/tuhan-biarlah-kehendakmu-yang-jadi-/348450165189441

Kisah Pertobatan Teroris PLO : Walid Shoebat



Walid Shoebat: Mengapa Saya Meninggalkan Jihad..
“Saya teringat pada satu kesempatan di Betlehem ketika para penonton yang penuh sesak di sebuah bioskop bertepuk-tangan dengan sukacita saat menonton film 21 Hari di Munich. Saat kami melihat orang-orang Palestina …membunuh atlet-atlet Israel, kami…berteriak,’allahu Akbar!’ allahu akbar Sebuah slogan sukacita”.
Salah satu kekuatan yang paling dahsyat di dunia adalah kesaksian yang mengubah hidup. Sebagaimana Parvin dan Homa Darabi, Walid Shoebat juga mengalami jahatnya terorisme karena ia pernah menjalaninya,Pada kenyataannya, ia mempraktekkannya. Sewaktu remaja, ia membom sebuah bank di Tanah Suci dan turut serta memukuli seorang tentara Israel. Ketika istrinya yang beragama katolik menantangnya untuk mempelajari Alkitab, hatinya yang keras kemudian menjadi lembut saat ia belajar tentang anugerah, rekonsiliasi, dan kasih yang diberikan melalui pengorbanan YESUS KRISTUS (Isa Almasih). Sekarang Walid menyerukan perlunya toleransi beragama dan kebebasan pribadi. Dan ia berusaha keras, berjalan dari seorang teroris menjadi seorang yang anti teroris.
Kisah Walid Shoebat dengan tajam menunjukkan pada kita apa yang akan terjadi di lingkungan kita jika kita tidak menghentikan terorisme islam. Ia meninggalkan Islam dengan alasan yang jelas: Islam menghasilkan kekerasan. Ia takut jika kita yang hidup di dunia Barat dan negara-negara non-Muslim lainnya tidak bersatu sekarang, kita akan menghadapi kekerasan Islam yang lebih dahsyat di kemudian hari. Saat itu terjadi, itu tidak terjadi di suatu tempat di seberang lautan, itu akan terjadi di dalam komunitas kita sendiri.

Walid Shoebat : Mengapa Saya Meninggalkan keyakinan saya?

Saya lahir dan dibesarkan di Beit Sahour, Betlehem, di Tepi Barat, dalam sebuah keluarga berada. Kakek dari pihak ayah saya adalah seorang mukhtar, atau kepala suku, di desa itu. Ia adalah sahabat dari Haj-Ameen Al-Husseini, Mufti Agung Yerusalem dan sahabat dekat Adolf Hitler. Kakek dari pihak ibu saya, F.W.Georgeson, di sisi lain, adalah sahabat dekat Winston Churchill, dan pendukung keras terbentuknya negara Israel, walau saya tidak terlalu menyadari akan hal ini sampai bertahun-tahun kemudian dalam hidup saya. Saya dilahirkan pada salah satu hari raya penting Islam, yaitu hari kelahiran nabi muhammad. Ini adalah suatu kehormatan besar untuk ayah saya. Untuk merayakan hari itu, ia menamai saya Walid, yang berasal dari kata bahasa Arab mauled, yang artinya “kelahiran”. Itu adalah cara ayah saya untuk mengingat kenyataan bahwa putranya dilahirkan pada hari yang sama dengan kelahiran nabi terakhir dan terbesar dari semua nabi.
Ayah saya adalah seorang Muslim Palestina yang mengajar bahasa Inggris dan studi Islam di Tanah Suci. Ibu saya adalah seorang Amerika yang menikahi ayah saya pada tahun 1956 ketika ayah saya sedang studi di Amerika. Karena mereka takut akan pengaruh dari gaya hidup Amerika terhadap anak-anak mereka, saat ibu saya sedang mengandung saya, orang-tua saya pindah ke Betlehem, yang pada waktu itu adalah bagian dari Yordania. Itu terjadi pada tahun 1960. Tak lama setelah orang-tua saya tiba di Betlehem, saya dilahirkan. Ketika ayah saya berganti pekerjaan, kami pindah ke Arab Saudi dan kemudian kembali ke Tanah Suci,kali ini ke dataran terendah di muka bumi: Yerikho. Saya dibesarkan dan belajar bagaimana membenci namun diselamatkan melalui teladan mengasihi yang ditunjukkan oleh ibu saya yang adalah orang Amerika, yang paham soal belas kasih, keadilan, dan kebebasan.
Saya tidak pernah melupakan lagu pertama yang saya pelajari di sekolah. Judulnya adalah “Orang-orang Arab Kekasih Kami dan Orang-orang Yahudi Anjing-anjing Kami”. Waktu itu saya baru berumur 7 tahun. Saya ingat waktu itu saya bertanya-tanya siapakah orang Yahudi itu, namun bersama dengan teman-teman sekelas saya, saya mengulangi kata-kata itu tanpa benar-benar memahami apa arti yang sebenarnya.
Saya dibesarkan di Tanah Suci, saya mengalami beberapa pertempuran antara Arab dan Yahudi. Pertempuran pertama, ketika kami masih tinggal di Yerikho, adalah Pertempuran Enam Hari, ketika orang Yahudi menaklukkan Yerusalem tua dan sisa “Palestina”. Sulit sekali menggambarkan betapa hal ini sangat mengecewakan dan mempermalukan orang Arab dan kaum Muslim di seluruh dunia.
Konsul Amerika di Yerusalem datang ke desa kami tidak lama sebelum perang itu terjadi untuk mengevakuasi semua orang Amerika di wilayah itu. Oleh karena ibu saya adalah orang Amerika, mereka menawarkan bantuan kepada kami, tapi ayah saya menolak bantuan apapun dari mereka, karena ia mencintai negerinya. Saya masih ingat banyak hal selama perang itu ,suara ledakan bom yang berlangsung berhari-hari dan bermalam-malam selama 6 hari, penjarahan toko-toko dan rumah-rumah oleh orang-orang Arab di Yerikho, orang-orang mengungsi menyeberangi Sungai Yordan karena takut terhadap orang Israel.
Perang itu dinamai demikian karena hanya berlangsung dalam 6 hari. Orang Israel memperoleh kemenangan atas pasukan multi-nasional Arab yang menyerang dari banyak front. Hanya pada hari ke-7 peperangan ini, Rabbi Shalom Goren, ketua rohaniwan pasukan Pertahanan Israel, mengeluarkan pernyataan yang bergema dishofar, mengumumkan kontrol Yahudi atas Tembok Barat dan kota tua Yerusalem. Banyak orang Yahudi menghubungkan peristiwa ini paralel dengan kejadian yang dicatat dalam Alkitab ketika Yosua dan bangsa Israel menaklukkan Yerikho. Yosua dan orang Israel mengelilingi tembok Yerikho selama 6 hari, dan pada hari yang ke-7, mereka mengelilingi tembok itu 7 kali. Para imam membunyikan shofar bersamaan dengan orang-orang Israel berteriak dengan satu suara. Tembok pun roboh dan orang Israel menguasai kota itu.
Sesuai perang, bagi ayah saya di Yerikho, seakan-akan tembok itu telah roboh langsung menimpanya.
Selama perang, ia duduk lengket dengan radio mendengarkan stasiun radio Yordan. Ia selalu berkata bahwa orang-orang Arab akan memenangkan perang itu , tetapi ia mendengarkan stasiun radio yang salah. Stasiun radio Israel mengabarkan kebenaran mengenai kemenangan telak mereka. Namun ayah saya memilih untuk mempercayai orang Arab yang mengklaim bahwa orang-orang Israel selalu berbohong, mengumumkan propaganda palsu. Banyak diantara kita sekarang yang tentunya masih ingat menteri informasi Saddam, yang dikenal dengan “Baghdad Bob”, dan semua klaim liar dan laporan palsu yang diteriakkannya beberapa hari setelah kejatuhan Baghdad? Dalam dunia Islam, nampaknya ada hal-hal yang tidak pernah berubah.
Kemudian, pindah kembali ke Betlehem, dan ayah saya memasukkan kami ke sebuah sekolah Anglikan-Lutheran agar dapat menguasai pelajaran-pelajaran bahasa Inggris. Saudara saya laki-laki dan perempuan, dan saya sendiri adalah satu-satunya orang Muslim di sekolah itu. Kami bertiga dibenci. Terutama bukan karena kami orang Muslim, tetapi karena kami setengah Amerika. Walaupun itu adalah sekolah Kristen, sekolah itu masih memiliki jejak kekristenan yang berwarna Islam yang mempengaruhi banyak orang Kristen Palestina hingga saat ini. Agar dapat diterima  dan kadangkala hanya supaya bisa tetap hidup , banyak orang Kristen di negara-negara yang didominasi Islam mengadopsi sikap benci yang dimiliki orang Muslim di sekeliling mereka terhadap Israel, Amerika dan dunia Barat. Karena kami separoh Amerika, guru-guru seringkali memukuli kami sementara murid-murid Kristen menertawakan hal itu.
Akhirnya, ayah saya memindahkan saya ke sekolah pemerintah dimana saya mulai bertumbuh kuat dalam islam. Saya diajari bahwa suatu hari penggenapan sebuah nubuat kuno oleh nabi muhammad akan terjadi. Nubuat ini menceritakan suatu peperangan dimana Tanah Suci akan kembali ditaklukkan Islam dan eliminasi orang Yahudi akan terjadi dalam sebuah pembantaian massal. Nubuat ini ditemukan dalam banyak buku suci tradisi Islam yang dikenal dengan Sahih Hadith. Tradisi ini berbunyi sebagai berikut, dan merupakan pola pikir semua pengikut Islam radikal”
“[muhammad berkata:] Saat terakhir tidak akan datang kecuali orang Muslim memerangi orang Yahudi dan orang Muslim akan membunuh mereka hingga orang Yahudi menyembunyikan diri di balik batu atau pohon dan berkata: Muslim, atau hamba Allah, ada orang Yahudi di belakang saya; datang dan bunuhlah dia; tetapi pohon Gharqad tidak akan berkata, karena itu adalah pohon orang Yahudi”. (Sahih Muslim Buku 041, Nomor 6985). Jika ditanya dimana pembantaian itu akan dilaksanakan, tradisi mengatakan bahwa itu akan terjadi di “Yerusalem dan daerah sekelilingnya”.
Selama masa remaja saya, seperti ayah, saya selalu menyesuaikan diri dengan islam dan apa saja yang diajarkan guru-guru Muslim kepada kami. Saya, seperti halnya teman-teman sekelas saya pada umumnya, sangat terinspirasi oleh visi muhammad yang gelap dan penuh darah. Saya menyerahkan hidup saya untuk jihad, atau perang suci, untuk memenuhi penggenapan nubuat ini. Saya ingin menjadi bagian dari tercapainya rencana muhammad, ketika islam akan memperoleh kemenangan terakhir atas orang Yahudi dan akhirnya tanpa halangan lagi  memerintah dunia. Ini adalah ideologi para mentor saya, dan ketika saya telah meninggalkan paham fanatik ini, jutaan orang di Timur Tengah masih mempercayainya, dan mereka masih berjuang untuk menjadikannya sebuah realita.


Selama masa remaja saya, sering ada kerusuhan di sekolah menentang apa yang kami sebut sebagai pendudukan Israel. Sedapat-dapatnya saya berperan sebagai penghasut dan penggerak. Saya bersumpah untuk memerangi musuh Yahudi, percaya bahwa dengan melakukannya saya sedang melakukan kehendak Tuhan di atas bumi. Saya tetap setia pada sumpah saya saat saya memerangi tentara Israel dalam setiap kerusuhan. Saya menggunakan berbagai alat yang ada untuk menghasilkan kerusakan dan sakit yang sebesar-besarnya. Saya berunjuk rasa di sekolah, di jalanan, dan bahkan di Temple Mount di Yerusalem. Selama sekolah menengah, saya adalah pemimpin aktivis yang memperjuangkan Islam. Saya akan mempersiapkan pidato-pidato, slogan-slogan, dan menulis grafiti anti Israel sebagai usaha untuk memprovokasi murid-murid lain untuk melempari tentara-tentara Israel yang bersenjata dengan batu. Gema bergemuruh teriakan-teriakan kami masih jelas dalam ingatan saya:
Tidak ada damai atau negosiasi dengan musuh!
Darah dan jiwa kami kurbankan untuk Arafat!
Darah dan jiwa kami kurbankan untuk Palestina!
Matilah Zionis!
Impian saya adalah untuk mati sebagai sahid, seorang martir untuk Islam. Pada saat berunjuk rasa saya akan membuka baju saya berharap untuk ditembak, tetapi karena orang Israel tidak pernah menembaki tubuh, saya tidak pernah berhasil. Ketika gambar-gambar sekolah diambil, saya dengan sengaja berpose dengan wajah yang cemberut mengantisipasi bahwa pada koran berikut wajah sayalah yang akan dimuat sebagai martir berikutnya. Banyak kali saya hampir terbunuh waktu unjuk rasa siswa dan kerusuhan dengan tentara Israel. Jantung saya berdebam; tak ada yang dapat menyingkirkan keinginan saya,kebencian dan kemarahan saya ,selain dari mujizat. Saya adalah salah seorang dari orang-orang muda yang mungkin anda lihat di CNN melempar batu dan bom molotov pada hari-hari Intifada atau “kebangkitan”. Pada waktu itu, saya akan membenci label itu; tetapi sebenarnya saya adalah seorang teroris muda. Pencucian otak dengan paham Islam-Nazi oleh para guru dan imam dalam keseluruhan budaya saya mencapai pengaruh yang dicita-citakannya.
Apa yang saya ketahui sekarang adalah bahwa saya tidak hanya meneror orang lain, tetapi dalam banyak hal, saya sedang meneror diri saya sendiri dengan apa yang saya percayai. Perjuangan utama saya adalah untuk mendapatkan nilai yang cukup  untuk membangun catatan teror yang hebat agar disukai allah swt. Saya hidup dengan takut akan penghakiman dan neraka dan berpikir bahwa hanya dengan bersikap jahat seperti itu saya mempunyai kesempatan untuk masuk janna(surga, atau nirwana). Saya tidak pernah yakin bahwa semua “perbuatan baik” saya dapat melebihi perbuatan-perbuatan jahat saya jika ditimbang pada Hari Penghakiman. Saya tidak hanya digerakkan oleh kemarahan dan kebencian, tetapi juga oleh rasa tidak aman dan ketakutan secara spiritual. Saya percaya pada apa yang telah diajarkan pada saya: cara yang paling pasti untuk meredakan kemarahan allah swt terhadap dosa-dosa saya adalah dengan mati memerangi orang Yahudi. Mungkin, jika saya berhasil, saya akan diberi pahala tempat khusus di Surga dimana wanita-wanita cantik bermata besar akan memenuhi hasrat saya yang terdalam.
Sulit untuk menggambarkan sampai pada tahap seperti apa pencucian otak yang dialami orang seperti saya, yang dibesarkan di bawah sistem pendidikan Palestina. Semua pihak berotoritas menyuarakan pesan yang sama: pesan Islam adalah jihad atau kebencian terhadap orang Yahudi dan hal-hal yang seharusnya tidak berkuasa atas pikiran orang muda.


Saya teringat satu kejadian di Sekolah Menengah Dar-Jaser di Betlehem saat sedang studi tentang islam, ketika salah seorang teman kelas saya bertanya kepada gurunya, apakah seorang Muslim diijinkan memperkosa wanita Yahudi setelah mengalahkan mereka. Jawabannya adalah, ”Wanita yang ditangkap dalam pertempuran tidak mempunyai pilihan dalam hal ini, mereka adalah gundik-gundik dan mereka harus menaati tuannya. Berhubungan seks dengan budak tawanan bukanlah “sebuah pilihan bagi para budak”. Ini bukanlah pendapat guru itu semata-mata, tetapi jelas sekali diajarkan di dalam alquran yaitu:
“Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki (allah swt telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapannya atas kamu”. Surah 4:24
Dan juga dikatakan dalam alquran:
“Hai Nabi, sesungguhnya kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada nabi kalau nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang Mukmin”. Surah 33:50.
Kami tidak mempermasalahkan soal muhammad mengambil keuntungan dari hak istimewa ini saat ia menikahi sekitar 14 istri dan mempunyai beberapa budak wanita yang dikumpulkannya sebagai rampasan beberapa perang yang dimenangkannya. Kami tidak benar-benar tahu berapa banyak istri yang dimilikinya dan pertanyaan itu senantiasa merupakan hal yang kami perdebatkan.Salah seorang dari istri-istrinya diambil dari anak angkatnya sendiri, yaitu Zayd. Setelah Zayd menikahi wanita itu, muhammad tertarik padanya. Zayd memberikannya kepada muhammad, tetapi muhammad tidak menerima pemberian Zayd itu hingga turunlah wahyu dari allah swt. Istri-istri muhammad yang lainnya adalah para tawanan Yahudi yang dipaksa menjadi budak, setelah muhammad memenggal kepala para suami dan keluarga mereka. Inilah hal-hal yang kami pelajari dalam studi kami mengenai Islam di sekolah menengah. Inilah orang yang harus kami teladani dalam segala hal. Inilah nabi kami, dan dari dia dan perkataannyalah kami belajar untuk membenci orang Yahudi.

Saya teringat pada satu kesempatan di Betlehem ketika para penonton yang penuh sesak di sebuah bioskop bertepuk tangan dengan sukacita saat mereka menyaksikan film 21 Hari di Munich. Saat kami menyaksikan orang-orang Palestina melempar granat ke dalam helikopter dan membunuh para atlet Israel, kami semua dan ratusan penonton berteriak, “allahu akbar, allahu akbar!” sebagai sebuah slogan sukacita.
Dalam suatu usaha untuk mengubah hati orang Palestina, stasiun televisi Israel menayangkan film dokumentasi mengenai Holocaust. Saya duduk dan menonton, menyoraki orang Jerman sambil makan pop corn. Hati saya begitu keras, mustahil bagi saya untuk mengubah sikap saya terhadap orang Yahudi, kecuali melalui “pencangkokan hati”.
Oleh karena kemurahan Tuhan, saya memiliki sesuatu yang hanya dimiliki oleh sedikit dari teman-teman sekelas saya. Saya mempunyai seorang ibu yang berbelas kasih dan memiliki suara yang lembut  dengan sabar berusaha menggapai saya di tengah-tengah hiruk pikuk suara kebencian yang menulikan di sekitar saya. Ia berusaha mengajari saya di rumah tentang apa yang disebutnya dengan “rencana yang lebih baik”. Namun demikian, pada waktu itu apa yang diajarkannya hanya berdampak sedikit pada saya, karena tekad saya sudah teguh , saya akan hidup atau mati memerangi orang Yahudi. Tetapi seorang ibu tidak pernah menyerah.
Saya tidak menyadarinya waktu itu, tetapi ibu saya telah dipengaruhi oleh sepasang misionaris Amerika. Ia bahkan telah dengan diam-diam meminta mereka untuk membaptisnya. Namun, ketika ia menolak untuk dibaptis di kolam yang penuh dengan ganggang hijau, pendeta misionaris itu harus meminta YMCA di Yerusalem untuk mengosongkan kolam yang dikhususkan untuk pria, dan kemudian ibu saya dibaptis disana. Tak seorang pun anggota keluarga kami mengetahuinya.
Seringkali ibu mengajak saya mengunjungi berbagai museum di Israel. Ini berdampak positif pada saya dan saya jatuh cinta pada arkeologi. Saya terpesona pada arkeologi. Dalam banyak argumentasi saya dengan ibu, secara langsung saya katakan padanya bahwa orang Yahudi dan orang Kristen telah berubah dan memalsukan Alkitab. Ia menanggapinya dengan membawa saya ke Museum Gulungan Kitab di Yerusalem dimana ibu menunjukkan pada saya gulungan kuno kitab Yesaya yang masih utuh. Ibu saya berhasil menyampaikan argumennya tanpa berkata-kata. Walaupun ibu berusaha mencapai saya dengan sabar dan lembut, saya tidak tergoyahkan. Saya akan menyiksanya dengan hinaan. Saya menyebutnya seorang “kafir” yang mengklaim bahwa YESUS (Isa Almasih) adalah Anak Tuhan dan saya menyebut ibu “seorang penjajah terkutuk Amerika”. Saya menunjukkan padanya gambar-gambar di surat kabar tentang semua remaja
Palestina yang telah menjadi “martir” sebagai akibat dari perselisihan dengan tentara Israel dan saya menuntut ibu untuk memberikan jawaban. Saya membencinya dan meminta ayah untuk menceraikannya dan menikahi seorang wanita Muslim yang baik.

Di samping semua hal ini, ibulah yang membantu saya ketika saya dijebloskan ke Penjara Muscovite di Yerusalem yang pergi ke konsulat Amerika di Yerusalem dan berusaha untuk mengeluarkan saya. Penjara Muscovite dulunya adalah kamp Rusia yang digunakan sebagai penjara pusat di Yerusalem bagi mereka yang kepergok menghasut orang untuk melakukan kekerasan terhadap Israel. Ibuku yang kekasih sangat kuatir akan arah hidup yang saya ambil sehingga rambutnya mulai rontok. Kekuatirannya bukannya tanpa alasan. Selama saya di penjara saya menjadi anggota kelompok teror Fatah milik Yasser Arafat. Tak lama kemudian, saya direkrut oleh seorang pembuat bom yang sangat terkenal dari Yerusalem yang bernama Mahmoud Al-Mughrabi.
Sudah tiba saatnya bagi saya untuk melakukan yang lebih besar daripada sekedar protes dan membuat kerusuhan. Al-Mughrabi dan saya berencana untuk bertemu di Jalan Bab-El-Wad di Klub Bela Diri Judo-Star yang dikelola ayahnya di dekat Temple Mount di Yerusalem. Ia memberi saya bahan peledak yang rumit yang telah dirakitnya sendiri. Saya harus menggunakan bom  berbahan peledak yang disembunyikan dalam seketul roti untuk meledakkan cabang Bank Leumi di Betlehem. Mahmoud menolong saya menyelundupkan bom itu, seperti halnya Wakf Muslim, polisi agama di Temple Mount. Dari Temple Mount, saya berjalan keluar menuju podium dengan bahan peledak dan pengatur waktunya di tangan saya.
Kami berjalan di sepanjang Dinding Ratapan dan menghindari semua titik pemeriksaan. Dari sana, saya berjalan ke stasiun bis dan naik bis ke Betlehem. Saya sudah sangat siap untuk menyerahkan hidup saya jika memang harus demikian. Saya berdiri di depan bank itu dan tangan saya sudah benar-benar siap untuk meledakkan bom di pintu depan, ketika saya melihat beberapa anak Palestina berjalan di dekat bank. Pada saat terakhir, saya malah melemparkan bom itu ke atap bank. Dan saya berlari. Ketika saya sampai di Church of the Nativity (gereja yang dibangun di tempat Yesus dilahirkan,Red), saya mendengar ledakan. Saya sangat ketakutan dan sangat depresi sehingga saya tidak dapat tidur berhari-hari. Saya hanyalah seorang remaja berusia 16 tahun. Saya bertanya-tanya apakah saya telah membunuh orang hari itu. Itulah kali pertama saya mengalami bagaimana rasanya memiliki tangan yang berlumuran darah. Saya tidak menikmati apa yang telah saya perbuat, tetapi saya merasa harus melakukannya karena itu adalah tugas saya.
Kisah yang akan saya ceritakan pada anda berikut ini juga merupakan pergumulan. Itulah kali pertama saya berusaha untuk membunuh seorang Yahudi. Seperti jutaan belalang, batu-batu beterbangan dimana-mana saat kami bertikai dengan tentara Israel. Sekelompok orang dari pihak kami telah menyalakan api dengan cara membakar ban untuk digunakan sebagai blokade. Seorang tentara terluka kena lemparan batu. Ia mengejar anak yang telah melemparinya. Namun kami berhasil menangkap tentara itu. Bagaikan segerombolan binatang liar, kami menyerangnya dengan apa saja yang ada di tangan kami. Saya memegang pentungan dan saya menggunakan pentungan itu untuk memukuli kepalanya sampai pentungan itu patah. Seorang remaja lain memegang tongkat dengan paku-paku yang mencuat keluar. Ia terus memukuli kepala tentara yang masih muda itu hingga ia berlumuran darah. Kami hampir saja membunuhnya. Ajaibnya, seakan-akan dengan didorong ledakan adrenalin yang terakhir, dia lari sekencangnya menyeberangi blokade ban-ban berapi dan berhasil lolos ke seberang dimana para tentara Israel menggotong dan menyelamatkannya. Saya tidak tahu dari mana ia mendapatkan kekuatan itu. Tapi sekarang saya merasa senang karena ia berhasil melarikan diri. Sekarang, setelah bertahun-tahun berlalu, sulit sekali bagi saya mengekspresikan bagaimana saya sangat menyesal dan pedih jika mengingat bahwa saya pernah melakukan hal-hal seperti itu. Sekarang saya bukan orang yang sama seperti waktu itu.


Setelah saya menyelesaikan sekolah menengah atas, orang-tua saya mengirim saya ke Amerika untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi. Saya masuk di sekolah yang kemudian dikenal dengan Loop College, yang terletak di jantung kota Chicago. Ketika saya tiba disana, saya langsung terlibat dengan banyak acara sosial politik yang anti Israel. Saya masih benar-benar percaya bahwa akan datang harinya dimana seluruh dunia akan tunduk kepada Islam dan kemudian dunia akan menyadari betapa dunia sangat berhutang kepada orang-orang Palestina yang telah mengalami banyak kehilangan oleh karena mereka adalah barisan terdepan dalam perang islam melawan Israel.
Loop College dipenuhi oleh berbagai organisasi islam. Ketika saya berjalan ke kantin, rasanya seperti masuk ke sebuah kafe Arab di Timur tengah. Berbagai kelompok islam beroperasi di luar jam sekolah pada waktu itu, tiap kelompok bersaing untuk merekrut siswa lain. Dengan segera saya mengabdikan tenaga saya untuk melayani sebagai seorang aktifis PLO ,Organisasi Pembebasan Palestina. Secara resmi saya harus bekerja sebagai penerjemah dan konselor bagi siswa-siswa Arab melalui sebuah program Amerika yang disebut CETA (Comprehensive Employment and Training Act) dimana saya dibayar dengan bantuan dari pemerintah Amerika Serikat. Namun, sebenarnya, apa yang saya lakukan, meliputi menerjemahkan iklan-iklan untuk acara-acara yang bertujuan memenangkan simpati orang Amerika atas perjuangan Palestina. Kenyataannya, “memenangkan simpati” adalah ekspresi yang palsu. Kami berusaha untuk mencuci otak orang-orang
Amerika ,semua yang kami pandang sangat mudah tertipu. Dalam bahasa Arab, iklan-iklan untuk acara-acara semacam itu dengan terang-terang menggunakan jihadist, sebuah deskripsi anti semitis seperti: “Akan ada sungai darah…Datang dan dukunglah kami untuk mengirim siswa-siswa ke Selatan Libanon untuk memerangi orang Israel…” Di lain pihak, dalam versi bahasa Inggris, kami akan menggunakan deskripsi yang halus dan tidak merusak, seperti: “pesta budaya Timur tengah, datanglah dan bergabung dengan kami, kami akan menyajikan domba gratis dan baklava…” Waktu itu tahun 1970.
Kemudian terjadilah Septembar Hitam. September Hitam adalah bulan yang dikenal di seluruh Timur Tengah sebagai saat ketika Raja Hussein dari Yordania bergerak menggagalkan sebuah usaha PLO di Yordania meruntuhkan kekuasaannya sebagai Raja. Banyak orang Palestina terbunuh dalam konflik yang berlangsung hampir setahun lamanya itu hingga bulan Juli 1971. Hasil akhir dari semua ini adalah pengusiran PLO dan ribuan orang Palestina dari Yordania masuk ke Lebanon. Tentu saja, konflik itu berkembang dan mempengaruhi berbagai organisasi siswa Arab di Loop College. Saya sangat kecewa dan frustrasi menyaksikan hal ini, karena saya menyadari bahwa tanpa persatuan, tujuan jihad di Amerika tidak akan berhasil. Pada saat itulah saya bergabung dengan Al-Ikhwan,
Persaudaraan Muslim.
Persaudaraan Muslim adalah organisasi yang membawahi sejumlah oragnisasi teroris lainnya di seluruh dunia. Saya tidak sendirian saat bergabung dengan Persaudaraan ini; ada ratusan siswa Muslim lain dari seluruh penjuru Amerika yang juga bergabung ketika itu. Saya percaya bahwa bekerja sebagai seorang aktifis untuk Persaudaraan Muslim adalah cara yang terbaik untuk membawa kesatuan diantara orang Muslim; bukan Muslim Palestina atau Muslim Yordania, melainkan satuummah Muslim – satu komunitas Muslim universal – di bawah satu payung Islam. Hingga akhirnya, seorangsheikhYordania bernama Jamal Said datang ke Amerika untuk merekrut siswa-siswa. Pertemuan perekrutan itu diadakan di gudang bawah tanah atau dengan menyewa kamar hotel. Para siswa Muslim berkumpul dari seluruh penjuru Amerika untuk menghadiri pertemuan itu dan mendengarkan Sheikh Jamal Said. Jamal memiliki status dan reputasi yang legendaris. Dia adalah sahabat Abdullah Azzam, yang terkenal di seluruh Timur tengah sebagai mentor dari
Osama Bin Laden.
Orang seringkali bertanya pada saya apakah menurut saya ada kelompok-kelompok sel teroris yang beroperasi di Amerika.Tidak diragukan lagi bahwa kelompok-kelompok itu memang ada. Sementara banyak mahasiswa Amerika di tahun 70-an bereksperimen dengan narkoba, memprotes pemerintah mereka, dan berpartisipasi dalam melahirkan gerakan “anak bunga”, mereka tidak memperkirakan adanya revolusi bawah tanah lainnya yang dilahirkan oleh para siswa Muslim radikal di seluruh negeri itu. Di dalam Islam, diajarkan bahwa jika seorang Muslim memasuki sebuah negara untuk menaklukkannya bagi Allah, ada beberapa tahapan sebelum mencapai “invasi” itu jika anda menginginkannya. Itu adalah tahap-tahap awal dari gerakan paling subversif yang akan dialami oleh negara itu. Itulah kelahiran gerakan jihadis di Amerika.

Akhirnya saya pindah ke California, dimana saya bertemu dengan istri saya, seorang Katolik dari Meksiko. Saya ingin mentobatkannya kepada Islam. Saya mengatakan padanya bahwa orang Yahudi telah memalsukan Alkitab dan ia meminta saya untuk menunjukkan beberapa contoh pemalsuan itu. Ia menantang saya: ia menantang saya untuk mempelajari Alkitab itu sendiri supaya saya sendiri melihat apakah semua yang telah diajarkan kepada saya mengenai Alkitab dan orang Yahudi itu benar atau tidak. Itu membuat saya memulai sebuah perjalanan yang mengubah hidup saya secara radikal. Pada saat itu saya harus pergi membeli Alkitab dan saya mulai membacanya dan ada banyak sekali kata “Israel” di dalamnya. Kata yang paling saya benci itu ada dimana-mana di dalam kitab itu. Saya berpikir, bagaimana ini harus dijelaskan?
Saya mulai berpikir bahwa orang-orang Yahudi sesungguhnya tidak menyakiti kami tetapi kami membenci mereka dan menuduh mereka melakukan hal-hal yang mengerikan ini.
Ini adalah sebuah perjalanan, yang dalam beberapa waktu lamanya hingga saya menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan saya, lebih merupakan sebuah obsesi. Saya akan begadang sampai larut malam dan membaca dengan tekun kitab suci orang Yahudi dan Kristen ini. Saya membaca Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Saya mempelajari sejarah Yahudi. Saya berdoa dan menggumuli hal-hal yang saya temukan. Banyak hal dalam kepercayaan saya yang membentuk dasar-dasar cara berpikir saya yang Islami mulai bertumbangan. Karena dikonfrontasi dengan konflik yang jelas terlihat antara cara saya memandang dunia ini dan agama saya semenjak remaja dan kebenaran Alkitab yang menusuk, lalu saya berdoa mohon bimbingan Tuhan. Pada pertengahan tahun 1990, saya pergi ke reuni keluarga di selatan California, disana terjadi pertengkaran setelah saya membela tokoh Alkitab Rahel yang disebut oleh paman saya sebagai “pelacur Yahudi”.
Paman saya berkata kepada saya :“Kamu layak dimusuhi”, kata paman saya, dan mereka melemparkan saya keluar dari rumah.
Saya sadar mereka tidak tahu apa-apa soal sejarah; apa yang mereka ketahui hanyalah propaganda yang dulu selalu diajarkan pada saya.

Pertobatan saya membawa saya untuk meninggalkan kekerasan dan menjadi orang Kristen, tetapi untuk itu ada harga yang harus saya bayar: keluarga saya tidak mau mengakui saya lagi dan saudara saya sendiri mengancam akan membunuh saya karena telah meninggalkan islam. Sekarang saya berharap bahwa dengan mengatakan kebenaran saya akan membuka mata orang banyak.
Sekarang, saya adalah pendiri Yayasan Walid Shoebat. Misi hidup saya dan cita-cita saya adalah membawa kebenaran tentang orang Yahudi dan Israel ke seluruh dunia, sambil mengijinkan Kristus (Isa Almasih) untuk menyembuhkan jiwa saya melalui pertobatan dan mengupayakan rekonsiliasi. Saya telah berketetapan untuk dengan tidak berlelah berbicara tentang Israel kepada ratusan ribu orang di dunia. Saya bersyukur kepada TUHAN YESUS (Isa Almasih) karena IA memberikan saya kesempatan untuk meminta pengampunan dan berekonsiliasi dengan orang Yahudi dimana pun di seluruh penjuru dunia. Kepada siapa pun yang mau mendengarkan, saya akan menceritakan kisah saya. Sebagai tambahan, walaupun ada banyak ancaman terhadap hidup saya ,Harga kepala saya termasuk imbalan 10 juta Dollar untuk menangkap dan membunuh saya . lalu saya terus berbicara menentang kebohongan-kebohongan Islam-Nazi yang dulu mengindoktrinasi saya. Jika mereka menangkap saya, saya akan terus bersuara. Ya, hari ini saya mengatakan pada dunia, Saya mengasihi orang Yahudi! Dan saya sangat percaya bahwa orang Yahudi adalah umat pilihan TUHAN semesta alam yang bertujuan untuk memberi terang kepada orang-orang Arab dan juga seluruh dunia ,jika mereka mengijinkan orang Yahudi menerangi mereka.
Mengetahui kebenaran ini telah mengubah cara berpikir saya dari menjadi seorang pengikut muhammad dan yang mengidolakan Adolf Hitler menjadi seorang yang percaya kepada TUHAN YESUS KRISTUS (Isa Almasih), dari mempercayai kebohongan menjadi mengenal kebenaran, dari sakit secara spiritual menjadi dipulihkan, dari hidup dalam gelap menjadi melihat terang, dari terkutuk menjadi diselamatkan, dari keraguan kepada iman, dari benci menjadi kasih, dari perbuatan-perbuatan jahat kepada anugerah TUHAN YESUS KRISTUS (Isa Almasih) di dalam KasihNYA Saya di ubah olehNYA,Inilah saya hari ini. Terpujilah Engkau TUHAN YESUS.amin.
Saya berharap dengan membaca kesaksian saya dan yang lainnya dalam buku saya ,anda mulai menyadari bahwa ada peperangan antara yang baik dan yang jahat, dan antara damai dengan terorime, perselisihan antara kebebasan dan neo-fasisme. Sebagaimana yang saya katakan saya berbicara di Universitas Columbia: Hari ini saya berjuang untuk hak semua orang; saya berjuang untuk orang kulit hitam agar dibebaskan dari perbudakan, bagi orang muslim agar bebas untuk bertobat kepada kekristenan, bagi orang-orang Yahudi yang menolak untuk menjadi Kristen, dan bagi orang-orang ateis untuk mendapatkan haknya menjadi orang ateis. Dan saya Rela mati untuk hak kebebasan berbicara bagi semua orang di Amerika Serikat.

sekian kesaksian dari Walid Shoebat adalah seorang Mantan Teroris bertobat & sekarang percaya kepada TUHAN YESUS (Isa Almasih)…
semoga kesaksian ini bermanfaat 

Source :http://akucintayesus.com/?p=87