Selasa, 02 Juni 2015

SEMANGKA KOTAK

Bacaan: Roma 12:1-5 

Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.
Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama,
demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.

NATS: Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu (Roma 12:2)

Para petani di Zentsuji, Jepang, sedang berupaya mempersiapkan pengiriman semangka yang sudah matang. Semangka yang mereka miliki ini benar-benar unik. Semangka-semangka itu berbentuk kotak! Hal itu terjadi karena pada masa pertumbuhannya, semangka itu diletakkan di dalam kotak kaca yang keras. Untuk apa sih orang menginginkan semangka kotak? Supaya lebih mudah disimpan dalam lemari es! Suatu hal yang sungguh mengherankan jika semangka yang pada umumnya bulat dapat diubah menjadi kotak menurut wadah tempat ia bertumbuh. Kemudian saya teringat pada kekuatan-kekuatan dunia yang juga memasukkan pengaruhnya dalam hidup kita dan berusaha membentuk kita. Karena itu Rasul Paulus dalam Roma 12:2 menasihati kita agar tidak menjadi "serupa dengan dunia ini," tetapi "berubah oleh pembaruan budi [kita]." Idenya sederhana saja: Kita harus mengizinkan firman Allah bekerja di dalam diri kita sehingga kita dapat membuahkan hasil keluar. Sebaliknya kita harus pula menjaga agar jangan sampai tekanan dari luar membentuk kita. Jika kita merenungkan akan firman Tuhan setiap hari, maka firman-Nya akan mempengaruhi pikiran dan menolong kita untuk bertumbuh. Sehingga pada akhirnya, hari demi hari, kita dapat semakin menyerupai Yesus Kristus (2 Korintus 3:18). Dengan demikian perbuatan kita akan dapat menyenangkan hati-Nya. Sekalipun tekanan dunia terus mencoba membentuk sifat kita, hal itu tak akan berhasil jika Sabda Tuhan mengubah kita dari dalam

JIKA KITA DIUBAH OLEH FIRMAN ALLAH KITA TIDAK AKAN SERUPA DENGAN DUNIA