Senin, 05 November 2012

IKAN DI AKUARIUM

Seekor ikan muda yg enerjik sd merenungi nasibnya:
“Oh, alangkah bahagianya aku,
jikalau aku bisa berjalan-jalan seperti manusia.
Alangkah enaknya itu tikus, semut dan kecoa
Bisa berlari kesana-kemari dengan bebas & leluasa.
Sedangkan aku, betapa menyedihkannya diriku.
Hidup di dalam air akuarium yg sangat sempit,
aktivitas itu-itu melulu, membosankan.
Tidak ada variasi kehidupan;
Dan lingkunganku hanyalah sebatas air di akuarium.
aku ingin variasi hidup; aku ingin bebas;
aku tidak mau terkukung selamanya di akuarium ini !”

Lalu si ikan muda itu dengan segenap kekuatannya
meloncat dari air di akuarium…
“Hiaaaattt…..blug…” mk terhempaslah ikan itu
dari akuarium, menggelepar di lantai,
dan tak lama kemudian: MATI !

Demikianlah kiranya dengan kehidupan IMAN KRISTEN.
Tuhan telah menyediakan lingkungan yg baik bg iman Kristen
agar tetap hidup dan bertumbuh,
yaitu berupa “Gereja”, persekutuan orang2 yg percaya kpd Tuhan Yesus.
Di dalam lingkungan Jemaat inilah,
Tuhan memberikan makanan rohani & air kehidupan
yaitu Firman Allah bagi umatNya.
Di tengah persekutuan Jemaat inilah,
hubungan antar anggota terjalin untuk saling menguatkan, menghibur
dan bertolong-tolongan menanggung beban.
Melalui persekutuan ibadah Jemaat itulah,
Iman Kristen dapat bertumbuh & saling membangun.

Jikalau ada pandangan & sikap orang beriman
yg menjauhkan diri dari pertemuan/persekutuan ibadah Kristiani,
yg mrs bhw hidup dlm persekutuan gerajawi itu membosankan
tidak perlu dan tidak ada gunanya;
karena ingin mencari variasi hidup yg lebih gegap-gempita;
Mungkin hal itu analog dengan keputusan ikan muda di akuarium.
(Yang saya maksudkan adalah IMAN-nya, dan bukan orangnya) :
akan “menggelepar dan akhirnya: MATI !”
Yang membedakannya, adlh soal waktu;
Kalau ikan di lantai, hanya perlu waktu bbrp menit;
Sedang iman seseorang butuh waktu bbrp tahun
dlm proses kematiannya.

“Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk
beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!" (Yosua 24:15).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar