Jumat, 20 Juli 2012

TUHAN ADALAH HAKIM KITA

“Celakahlah orang-orang yang merancang kedurjanaan..” (Mikha 2:1a)

Banyak orang termasuk orang Kristen melakukan kejahatan terhadap sesamanya dalam segala bentuk. Mereka pikir Allah tidak akan melihat perbuatan mereka: atau perbuatan jahat dan kejam mereka ditutup dengan perbuatan sosial lainnya dengan motivasi tertentu. Dikiranya Allah dapat di-suap dengan melakukan sebagian kebaikan untuk menutup perbuatan keji lainnya.

Banyak umat Allah masih dalam tahap pemrosesan dan hidup dalam tekanan ekonomi. Bila terjepit, mereka lari mencari pertolongan kepada sesamanya karena terpaksa. Mereka memberikan tanah atau barang lainnya sebagai jaminan memperoleh sekadar uang penutup kebutuhan yang amat mendesak. Tentu pemberian pinjaman pemilik uang ini menuntut batas waktu. Bila batas waktu pengembalian sudah tiba dan orang itu tidak dapat mengembalikan uang yang dipinjamnya, maka dengan keji tanpa belas kasihan barang jaminan tsb diambilnya. Tidak jarang rumah dan tanah mereka hilang akibat tidak dapat memenuhi pembayaran hutangnya itu. Bukan saja sekedar itu; mereka memberi pinjaman uang dengan menjerat leher dengan membebankan bunga yang tinggi.

Apakah mata Tuhan tidak melihatnya? Bukankah orang Kristen masih banyak yang membungakan uang?

Alkitab berkata: “Celakahlah orang-orang yang merancang kedurjanaan dan yang merencanakan ke-jahatan di tempat tidurnya; yang melakukannya di waktu fajar, sebab hal itu ada dalam kekuasaannya; …” (Mikha 2:1)

Tuhan berfirman: “Sesungguhnya, Aku merancang malapetaka terhadap kaum ini, dan kamu tidak dapat menghindarkan lehermu dari padanya; kamu tidak dapat lagi berjalan angkuh, sebab waktu itu adalah waktu yang mencelakakan.” (Mikha 2:3)

Memang mereka belum tahu kapan musim “panen” tiba bagi mereka untuk menuai hasil kejahatannya. Bila mereka tidak sempat menuai, maka anak cucu mereka yang akan menuainya. Hal ini pasti terjadi!

*Kejahatan tidak dihakimi dengan apa yang kita lihat, tetapi dengan apa yang dilihat Tuhan!*




Source : Linda Lesmana



Tidak ada komentar:

Posting Komentar