Sabtu, 16 Mei 2015

KRISTAL MURNI

Bacaan:
Mazmur 127:1-5 
Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.
Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah — sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.
Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah.
Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda.
Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang.

NATS: Anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada Tuhan, dan buah kandungan adalah suatu upah (Mazmur 127:3)

Salah seorang teman saya--sebut saja namanya “Tommy”--mengatakan bahwa kenangannya yang paling indah adalah ketika pada suatu pagi ia memecahkan kristal milik ibunya yang “tak ternilai harganya”. Saat itu ibunya hendak mengadakan sebuah pesta. Sang ibu mengeluarkan kristal murninya dari lemari dan dengan hati-hati mencucinya, kemudian meletakkannya di atas meja. Kristal itu adalah satu-satunya harta yang berharga milik sang ibu dan hanya dipergunakan pada acara-acara istimewa. Ketika sedang tergesa-gesa mempersiapkan segala sesuatu untuk para tamunya, sang ibu berkata kepada anak nya, Tommy, “Nak, carilah tempat yang tidak menghalangi orang berlalu-lalang.” Lalu Tommy pun merangkak ke kolong meja. Namun, kakinya menyenggol kaki meja sehingga kristal itu jatuh ke lantai. “Kristal itu hancur berantakan seperti pecahan peluru meriam,” kenangnya. Ia telah memecahkan barang terindah milik ibunya. “Maafkan aku, Bu,” isak anak kecil itu. Sang ibu merangkulnya sambil berbisik, “Jangan menangis, Sayang. Kamu jauh lebih berharga bagi Ibu daripada kristal itu.” Memang, anak-anak adalah harta kita yang paling berharga, lebih mulia daripada apa pun yang dapat kita beli atau peroleh. Mereka adalah “milik pusaka dari pada Tuhan”, dan merupakan “suatu upah” (Mazmur 127:3). Apakah anak-anak Anda mengetahui betapa berharganya mereka bagi Anda? Ungkapkanlah hal itu kepada mereka hari ini juga --

ANAK KECIL SANGAT BERHARGA BAGI ALLAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar