“Celakahlah orang-orang yang merancang kedurjanaan..” (Mikha 2:1a)
Banyak orang termasuk orang Kristen melakukan kejahatan terhadap
sesamanya dalam segala bentuk. Mereka pikir Allah tidak akan melihat
perbuatan mereka: atau perbuatan jahat dan kejam mereka ditutup dengan
perbuatan sosial lainnya dengan motivasi tertentu. Dikiranya Allah dapat
di-suap dengan melakukan sebagian kebaikan untuk menutup perbuatan keji
lainnya.
Banyak umat Allah masih dalam tahap pemrosesan dan
hidup dalam tekanan ekonomi. Bila terjepit, mereka lari mencari
pertolongan kepada sesamanya karena terpaksa. Mereka memberikan tanah
atau barang lainnya sebagai jaminan memperoleh sekadar uang penutup
kebutuhan yang amat mendesak. Tentu pemberian pinjaman pemilik uang ini
menuntut batas waktu. Bila batas waktu pengembalian sudah tiba dan orang
itu tidak dapat mengembalikan uang yang dipinjamnya, maka dengan keji
tanpa belas kasihan barang jaminan tsb diambilnya. Tidak jarang rumah
dan tanah mereka hilang akibat tidak dapat memenuhi pembayaran hutangnya
itu. Bukan saja sekedar itu; mereka memberi pinjaman uang dengan
menjerat leher dengan membebankan bunga yang tinggi.
Apakah mata Tuhan tidak melihatnya? Bukankah orang Kristen masih banyak yang membungakan uang?
Alkitab berkata: “Celakahlah orang-orang yang merancang kedurjanaan dan
yang merencanakan ke-jahatan di tempat tidurnya; yang melakukannya di
waktu fajar, sebab hal itu ada dalam kekuasaannya; …” (Mikha 2:1)
Tuhan berfirman: “Sesungguhnya, Aku merancang malapetaka terhadap kaum
ini, dan kamu tidak dapat menghindarkan lehermu dari padanya; kamu tidak
dapat lagi berjalan angkuh, sebab waktu itu adalah waktu yang
mencelakakan.” (Mikha 2:3)
Memang mereka belum tahu kapan musim
“panen” tiba bagi mereka untuk menuai hasil kejahatannya. Bila mereka
tidak sempat menuai, maka anak cucu mereka yang akan menuainya. Hal ini
pasti terjadi!
*Kejahatan tidak dihakimi dengan apa yang kita lihat, tetapi dengan apa yang dilihat Tuhan!*
Source : Linda Lesmana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar