Orang bijak menyimpan pengetahuan, tetapi mulut orang bodoh adalah kebinasaan yang mengancam. (Amsal 10:14)
Ada cerita tentang sebuah perusahaan keluarga yang mengalami masalah,
brankas mereka terbakar rusak sangat parah dan tidak bisa dibuka.
Masalah ini sangat besar, karena semua dokumen penting serta berharga,
emas lantak dan seluruh uang mereka ada di dalam brankas itu. Total
bernilai triliunan rupiah.
Mereka memanggil agen brankas yang
ada di Jakarta, sudah seminggu agen ini bekerja dan sudah menelan biaya
puluhan juta, tapi sayang karena kerusakan yang sangat parah, brankas
tidak bisa dibuka. Agen brankas di Jakarta mengusulkan untuk memanggil
langsung ahli pembuka brankas dari kantor pusat mereka di Eropa. Usul
ini disetujui. Mereka memanggil ahli brankas dari Eropa, sudah seminggu
ahli-ahli ini bekerja dan sudah menelan biaya ratusan juta, tapi karena
kerusakan yang sangat parah, brankas tetap tidak bisa dibuka. Karena
kebutuhan akan isi brankas makin mendesak. Mereka memanggil perusahaan
alat-alat berat untuk membongkar paksa saja brankas itu. Alat-alat berat
pun berdatangan, sudah seminggu bekerja dan sudah menelan biaya yang
lebih besar lagi, tapi karena kerusakan yang sangat parah, brankas tetap
tidak bisa dibuka. Kemudian mereka memanggil team ahli peledak untuk
meledakan saja brankas itu. Team ahli peledak lengkap dengan berbagai
jenis peledakpun datang. Sudah seminggu bekerja, tiap jam penuh ledakan,
sudah membakar sebagian kantor dan menelan biaya yang sangat amat
besar, tapi karena kerusakan yang sangat parah, brankas ternyata tetap
tidak bisa dibuka.
Perusahaan keluarga ini putus asa, namun
ada seorang konglomerat mereferensikan seseorang kepada keluarga ini,
"Pakai dia saja, saya dulu pakai dia dan beres masalahnya". Lalu mereka
mencoba memanggil orang yang direferensikan itu. Seorang laki-laki tua
dan seorang anak muda sederhana datang dengan mengendarai sepeda motor
tua. Mereka bertanya kepada sang bapak, "Pak berapa biaya membuka
brankas ini?" Bapak tua itu menjawab, "Tidak perlu dibayar jika brankas
ini tidak bisa kami buka. Tapi jika bisa terbuka, maka ongkosnya Rp.20
juta." Orang-orang di perusahaan ini berdiskusi di internal mereka,
"Murah sekali ya, jauh lebih murah dibanding sebelumnya. Tapi apa mereka
mampu? Kita coba sajalah dulu, toh kalau tidak bisa dibuka kita tidak
perlu membayar." Merekapun akhirnya mempersilakan bapak tua dan anak
muda ini bekerja. Kedua orang ini membuka tas mereka, sebentar mereka
meneliti brankas itu, di tempelkan telinga mereka di brankas,
diputar-putar pembuka brankas dan TERBUKA ! Brankas terbuka dalam waktu
kurang dari 15 menit !
Pimpinan Perusahaan terkejut dan gembira melihat brankasnya terbuka, mereka berdiskusi internal, antara lain :
"Wah sebentar sekali ya, gampang sekali ternyata".
"Wah, 20 juta kemahalan tuh".
"Iya, orangnya juga sederhana cuma pakai motor, ditawar aja setengah..."
Mereka pun sepakat untuk menawar, "Wah Pak, cepat sekali, gampang sekali ya...? 5 juta saja ya Pak, kan gampang sekali..?"
Bapak tua ini menjawab dengan sopan, "Tidak bisa Pak, tetap 20 juta sesuai perjanjian."
"Kan gampang Pak, 10 juta saja ya..?" Mereka terus menerus menawar
dengan mengatakan bahwa pekerjaan itu gampang dan biaya 20 juta terlalu
tinggi.
Bapak tua itu tetap tidak berubah prinsip, tetap menagih ongkos sebesar 20juta.
Karena sudah 1 jam orang-orang di perusahaan itu mengulur waktu dan
terus menawar dengan mengatakan bahwa pekerjaan itu gampang dan biaya 20
juta terlalu tinggi, maka kesal-lah bapak tua dan anak muda itu. Lalu
mereka berjalan ke arah pintu brankas dan BAM! Pintu brankas mereka
banting dan TERKUNCI LAGI, sambil tersenyum kecut akhirnya merekapun
berjalan keluar dan pergi dengan motor tua dan meninggalkan orang-orang
di perusahaan itu yang melongo kaget.
Rekan-rekan, kejadian
seperti ini sering kali terjadi dalam bisnis kita, kita sering tidak
mampu menghargai keahlian orang yang benar-benar ahli dan menjadi solusi
bagi masalah strategis kita. Semoga cerita ini bermanfaat dan
menjadikan kita bijaksana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar