Efesus 5:22-33 (TB)
Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.
Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.
Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,
karena kita adalah anggota tubuh-Nya.
Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.
Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.
NATS:
Bagi kamu masing-masing berlaku: Kasihilah istrimu seperti dirimu sendiri dan istri hendaklah menghormati suaminya (Efesus 5:33)
RENUNGAN :
Nancy Anderson mengatakan bahwa imannya berubah menjadi suam-suam kuku, sehingga ia memercayai kebohongan dunia: "Saya berhak untuk bahagia." Kebohongan ini membuatnya terlibat dalam hubungan cinta gelap yang nyaris mengakhiri perkawinannya. Ia menulis buku berjudul Avoiding The Greener Grass Syndome (Menghindari Sindrom Rumput yang Lebih Hijau) agar kisah ketidaksetiaannya tidak menjadi "kisah orang lain".
Di bukunya, Nancy menyarankan enam tindakan untuk membangun "pagar" yang melindungi perkawinan Anda dan membantu membentuk "perkawinan bahagia":
Mendengar - pasang telinga bagi pasangan Anda.
Memberikan dorongan - membangun citra pasangan Anda dengan memusatkan diri pada sifat-sifat baik.
Tanggal - memperingati pernikahan Anda dengan bermain dan tertawa bersama.
Berhati-hati - membuat batas-batas yang jelas.
Belajar - mempelajari pasangan Anda agar dapat sungguh-sungguh memahaminya.
Memuaskan - saling memenuhi kebutuhan satu sama lain.
Rumput di seberang pagar mungkin tampak lebih hijau, tetapi kesetiaan kepada Allah dan janji kepada pasangan Anda sajalah yang dapat memberikan damai di hati dan kepuasan.
Apabila Anda menghindari sindrom rumput yang lebih hijau dengan mencintai dan menghormati pasangan Anda, pernikahan Anda akan menjadi gambaran tentang hubungan Kristus dan jemaat bagi orang-orang di sekitar Anda (Efesus 5:31,32) -AMC
YESUS KRISTUS ADALAH SATU-SATUNYA PIHAK KETIGA DI PERKAWINAN
YANG DAPAT MEMBUAT PERKAWINAN ITU BERHASIL